“Aku merasa sangat cemas, bagaimana jika rencanamu tidak berjalan sesuai rencana? Aku sangat mengkhawatirkan Kimberly di sana, memang banyak yang menjaganya. Tapi, kau tahu perasaan seorang ibu pada anaknya yang sedang dalam bahaya tidak bisa kau sembunyikan sementaras kau tidak bisa melakukan apapun untuk melindunginya,” Maryssa tampak berkaca-kaca. Dia sangat menyayangi Kimberly, bahkan selama belasan tahun dia selalu bertanya padaku kapan dia bisa bertemu dengannya dan memjenputnya untuk tinggal bersama lagi.
“Aku mengerti perasaanmu Maryssa, karena aku juga seorang ayah dari dua anak, kita harus mempercayai kemampuan Kim, percaya bahwa dia bisa melindungi dirinya sendiri,”
“Bukannya aku tidak percaya pada anak kita, aku hanya takut kita tidak memiliki waktu lagi dengannya. Bagaimana
