Seumur hidup, Erwin mana pernah menyangka kalau jalan hidupnya bisa serumit seperti sekarang. Padahal, kalau menelisik jauh ke belakang, hidupnya bisa dikatakan sudah begitu berbahagia. Karir dan pekerjaan yang ia jalani begitu mulus. Pun soal asmara tidak jua pernah terjadi satu pun kendala. Menjalin hubungan dari yang selalu bersama, lalu terpisah jauh untuk beberapa waktu, tak lantas menyurutkan kobaran asmara di antara Erwin dan Vicky. Keduanya mampu melewati segala badai yang menerpa. Terus saja saling menjaga, saling support, berjanji untuk bersetia di dalam keadaan apa pun. Hingga, masalah besar itu muncul. Posisi Salim Group yang tiba-tiba goyah, memunculkan ide Purnomo Salim untuk meminta bantuan kepada salah seorang sahabat. Merasa punya hutang budi dan teringat dengan janji