45. Malam Pertama yang Tertunda

3366 Kata

Setelah semalam sempat terlibat perbincangan serius dengan Velove, seharian ini Erwin jadi kepikiran sendiri. Bahkan, ia sampai tidak fokus menyelesaikan semua pekerjaan yang ada di kantor. Pun begitu sampai rumah dan selesai menyantap makan malam, lagi-lagi ia kepikiran. Memilih duduk di ruang kerja, Erwin kembali mengingat sembari mencerna baik-baik apa yang ia dan Velove bahas di malam sebelumnya. "Harusnya kamu tau. Semenjak memutuskan untuk menikah dan menjadi istrimu, aku sudah pasrah dan ikhlas. Bahkan berkomitmen untuk menjalankan pernikahan ini sebaik-baiknya walaupun kita nggak saling cinta. Perlu kamu ingat juga, Win. Mau gimana pun masa lalu yang pernah kamu lalui dengan Vicky, sebenarnya aku nggak perduli. Aku bukan Tuhan yang pantas untuk menghakimi masa lalu kamu. Lagi pul

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN