"Baik kok. Kamu apa kabar?" Ia mengalihkan pembicaraan. Kegelisahan selama dua bulan terakhir memang tak bisa hilang. Walau ia berusaha menepisnya. Ia mencoba tenang. Namun tak urung ya memang tak tenang juga. Selama bersama Boy, yang ia tahu kalau Boy itu tak pernah centil atau sejenisnya pada perempuan lain. Ya memang belum. Kejadian ini baru dimulai setahun terakhir ketika mereka terpisah. Ketika Boy melanjutkan kuliah di US. Ketika bertemu dengan perempuan lain yang tak pernah ia temukan sebelumnya. Terlihat berbeda karena memang bukan sekalem Fadiya. Gadis ini merupakan anak pejabat. Usuanya memang lebih muda beberapa tahun dan masih kuliah sarjana. Belum selesai karena kan lumayan liar lah. Ia juga tak sepenuh hati kok kuliah di Amerika dengan jalur beasiswa pemerintah. Kok bisa?