"Bagaimana caranya pisah dari perempuan?" Gala malah ditertawakan. Temannya mengulang perkataannya itu. Ya teman SMA dulu yang juga kuliah di sini namun menjadi kakak tingkatnya karena masuk lebih dulu. "Pertanyaan itu tuh udah berkali-kali didengar dulu. Gak capek apa, Gal? Jawabannya udah jelas banget kalo ngerti dan bisa lebih tegas." Ya jawabannya memang hanya itu. Ia memang tak tegaan. Walau ya entah lah. Ia juga tak paham dengan perasaannya. Perasaan yang berhasil ia tanamkan bertahun-tahun. Sementara itu, ibunya sedang memberesi isi kamarnya yang cukup berantakan karena seharian kemarin sibuk mengerjakan tugas yang begitu banyak. Cukup keteteran juga apalagi kan ia hanya menggunakan mesin ketik. Ayahnya tak mampu membelikan komputer. Ya walau Adhi mengirimkan uang untuk itu. T