Sarah turun dan langsung meletakkan nampan itu di atas meja makan. Isak tangisnya terdengar ngilu, dia beberapa kali memukuli dadanya untuk menghilangkan perasaan sesak yang timbul dalam hatinya. "Sar.. Sar. Lo nangis?" Tawa mengejek dari Hesti yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakangnya seraya melipat tangan di depan d**a. Wanita itu menatap seolah-olah ia adalah hama yang perlu di bumihanguskan. "Kenapa? Habis lihat apa lo di atas? Sakit hati lo? Padahal wajar, Luna dan Arga suami istri. Apa kabar hatinya Luna yang lo sakiti waktu diam-diam kalian berkhianat di belakang dia?" Wajah Sarah semakin pias dengan kedua tangan terkepal erat. "Kami saling cinta. Sejak dulu Arga sudah jadi milik gue! Sebelum Luna ambil dia dari gue!" "Oh gitu? Jadi Arga itu Si Cowok yang selalu lo samp