Luna menatap bosan pada Arga yang menatapnya tajam. "Iya kenapa? Masalah? Suka-suka aku dong. Kamu nggak punya hak melarang aku!"
Arga mencengkeram kedua bahunya, membuat Luna meringis. "Kamu istri aku, Lun!"
"Istri apa? Selama ini aku itu pelacurmu, Mas! Kamu hanya mau selangkanganku aja! Jadi kamu nggak ada hak ikut campur urusan aku!"
Luna mengibaskan tangan Arga dari bahunya. Dia melirik sebentar Sarah yang berdiri kaku tak jauh darinya sebelum melewatinya. Beberapa detik kemudian, terdengar suara pintu tertutup yang amat keras yang berasal dari kamar Arga dan Luna. Mendengar itu, Arga memijat pelipisnya yang berdenyut.
Sarah merasa iba, lalu mendekati suaminya dan memeluknya. Mendapat kehangatan seperti itu, Arga pun memilih mengeratkan pelukannya di tubuh Sarah. "Ah, ini semua sa
