[kamu beneran nggak apa-apa, tangan kamu nggak kena beling kan] Pesan yang baru sempat Mbak Nur baca setelah lebih dari satu jam lamanya dia terima, usai meladeni para ndoro makan malam dan dirinya makan bersama para abdi dalam lainnya di ruangan khusus Mbak Nur kembali ke kediaman Pesona tempat yang kini menjadi tempat peristirahatannya. [Iya aku nggak apa-apa Mas] Balas Mbak Nur membuat Azzam yang mengirimkan pesan itu tersenyum manis bukan hanya karena lega setelah mengetahui Mbak Nur baik-baik saja tapi juga karena bahagia Mbak Nur mau membalas pesannya. [Beneran tangan atau kaki kamu nggak ada yang sakit?] Mbak Nur yang gini duduk di atas ranjangnya tersenyum membaca pesan yang kembali masuk ke ponselnya, bukan senyum layaknya orang yang sedang jatuh cinta tapi senyum yang t