Bagaimana rasanya tak bertegur sapa oleh suami sendiri? Mungkin Ratih bisa menjelaskannya karena dia sekarang sedang merasakannya. Rasa-rasanya—bahkan dalam mimpinya pun—Ratih tak pernah memiliki ekspektasi tentang hal ini. Baginya, atau setidaknya, bagi isi kepalanya sendiri, Ratih tak akan pernah memiliki kenangan ini meski hanya sekali. Dia bahkan tak pernah ingin—juga tak punya ekspektasi—tentang hal ini sebelumnya. Yang Ratih tahu, Panca, suaminya itu cukup memiliki cinta yang kadarnya besar bagi dirinya. Hal itu terbukti dari sejak mereka menjalin hubungan bertahun-tahun yang lalu, dan Ratih cukup merasakan syukur yang banyak karena hal itu. Akan tetapi, semua hal itu terasa tak lagi sama sejak kehadiran perempuan lain di rumahnya, di istananya dengan Panca. Ya, dia adalah Pesona.