Perbedaan benua

1765 Kata
“Bahkan kau pun akan bisa tahu, kenapa hewan tersebut tidak kembali secara cepat sekarang ini. Karena sejujurnya hal itu sudah melebihi prediksiku sejak awal, Atlas” Kata Enola dengan rasa ke khawatiran yang sangat was-was. Iya semua itu benar karena sejujurnya ia tidak tahu dengan hal yang sedang terjadi sekarang ini. Ini benar-benar di luar kendalinya bahkan dinluar prediksi yang sudah ia tetapkan dari kali pertama Enola menyuruh hewan pribadi dan kesayangannya untuk melakukan penelusuran sejauh itu. Ya walaupun Enola tidak bisa memastikan itu jauh atau tidak, tetapi setidaknya hal tersebut memang tidak bisa ia jangkau. Yara menghela nafas, “Dengan separuh seranggaku yang ikut menelusuri jalan tersebut. Aku merasakan serangga-seranggaku baik-baik saja,” Katanya yang akhirnya membuka suara setelah sejak tadi ia memilih diam saat Atlas di jadikan bahan lelucon oleh Yara dan Carlos. “Kalian berdua tahu bukan?” Yara menatap ke arah Carlos dan Enola secara bergantian, “Bahwa kekutanku ini bisa merasakan ikatan batin dengan beberapa hewan yang pernah tersentuh olehku?” Lanjutnya lagi. Langkah Yara sedikit melangkah maju, “Ya walaupun aku belum menyentuh burung hantu milik Enola, setidaknya beberapa serangga milikku juga berada dengan burung tersebut,” “Dan aku merasakan beberapa ikatan batin dengan serangga-serangga milikku,” Jelas Enola yang senari merasakan beberapa perasaan batin serangganya yang entah ada di mana sekarang. “Perasaan batin apa yang kau rasakan saat ini?” Tanya Carlos kepada Yara. Yara mendongak, membalas tatapan Carlos yang tengah menatapnya untuk menunggu jawaban dari gadis yang ada di hadapannya sekarang. “Aku merasakan….,” Yara menghela nafas, merasa yakin sebenarnya walaupun terebesit perasaan ragu dari pikirannya saat ini. “Aku merasakan perasaan-perasaan mereka yang sedang merasakan kesenangan seperti halnya rasa nyaman yang entah itu apa, aku tidak bisa mendeskrisikan secara jelas dan rinci Carlos,” Ulang Yara. Mendengar tururan Yara semua terdiam, kembali berfikir sejenak sebagaimana penjelasan gadis tersebut benar-benar di luar dugaan mereka semua. Terutama Atlas, yang sejak tadi berusaha untuk menemukan Burung hantu Enola dan berusaha mencoba menembus pikiran burung tersebut. Namun saat dirinya berhasil, Atlas tidak bisa memastikan di mana ia sekarang bahkan Atlas tidak bisa mengetahui posisi hewan tersebut. Mengetahui pikiran Atlas yang sedikit kesulitan itu Enola langsung menoleh ke arah laki-laki itu. “Kau menemukannya?” Tanya Enola kepadanya. Atlas hanya menggeleng pelan, masih berusaha keras untuk menembus pikiran burung tersebut, memang terdengar sangat aneh. Akan tetapi semua itu bekerja dengan baik, Atlas bisa melihat dan memastikan bahwa jalan-jalan setapak yang ia lihat kemarim, bahkan pemandangan indah yang Atlas juga lihat itu benar-benar ada bahkan saat Carlos yakin dengan prediksimya bahwa jalan tersebut adalah jalan menuju Gua Lemurian itu semua memanglah benar. Presiksi Carlos benar-benar seratus persen benar tanpa meleset sedikit pun, namun yang jelas sekaligus pasti. Yang menjadi pertanyaanya sekarang ini, di mana burung hantu itu? Di mana burung itu sekarang? Pikiran burung tersebut langsung menghilang dan gelap saat ia sudah memasuki gua tersebut, dan kalian benar Atlas tidak bisa menjangkau sama sekali. Seperti halnya sinyal pada ponsel yang langsung hilang secara mendadak hanya karena tidak ada jaringam di sekitarmya. Seperti itu gambarannya. Atlas menghela nafas panjang, lalu pandangannya menuju ke arah Carlos. “Seperti prediksimu sejak awal, jalan dan pemandangan tersebut benar-benar menuju ke arah Gue Lemurian, Carlos,” Jelas Atlas yang mampu membuat Yara, Carlos dan Enola terkejut. “Kau serius?” “Demi apa? Gila! Bagaimana bisa?” “Sial! Kenapa bisa kebetulan seperti ini sih?” Yara, Carlos dan Enola saling melemparkaan kata yang cenderung tidak percaya sekaligus tidak yakin dengan apa yang baru saja terjadi dengan apa yang baru saja Atlas lihat. “Atlas, bagaimana bisa kau melakukan hal tersebut?” Tanya Yara yang sedikit shock dengan tuturan laki-laki itu, di sisi lain Yara juga memang kagum dengan kekutan yang Atlas miliki. Mampu melihat semua tempat yang hampir semua orang belum di kunjungi, atau bisa di bilang tempat yang tersembunyi? Entahlah Yara tidak tahu persis kekuatannya seperti apa, namun yang pasti itu sangat amat luar biasa. Atlas menoleh, “Aku tidak tahu pasti Yara, namun yang jelas semua itu benar-benar muncul di kepalaky seperti halnya kaset rusak,” Jelas Atlas penuh dengan kejujuran. “Demi tuhan! Jalan menuku Gua Lemurian itu tidak ada yang tahu pasti di mana,” Kata Carlos dengan nada yang penuh penekanan. “Bahkan aku yakin semua siswa dan siswi yang berniat mengikuti misi ini masih belum ada titik pencerahan untuk pergi ke mana dan di mana, marena senujurnya tempat tersebut tidak ada yang tahu pasti ada di mana,” “Kau benar Carlos,” Enola menimpal ucapan laki-laki tersebut. “Ini sudah termasuk nilai plus untuk kita berempat agar tidak kesulitan selema di perjalanan,” Enola menghela nafas panjang, pandangannya kembali mengarah ke arah Atlas. “Tetapi jika tidak ada burung hantu tersebut bagaimana kita bisa pergi untuk ke Gua Lemurian ter-“ “Aku bisa Enola, kau tidak usah khawatir kan itu. Di tambah aku sudah merekam semua pikiran Burung hantu mu di saat ia melakukan penelusuran ini,” Potong Atlas langsung tanpa membiar Enola menyelesaikan ucapannya “Hanya saja, aku tidak tahu di mana burung hantumu. Semua menjadi gelap saat ia berusaha masuk ke dalam gue Lemurian, di tambah yang aku ketahui ia belum keluar dari gua tersebut sama sekali,” Carlos menjawab, “Apa jangan-jangan ia tersesat?” Yara langsung menggeleng cepat, menyambar ucapan laki-laki tersebut, “Tidak, aku tidak merasakan kegelisahan pada serangga-seranggaku yang juga ikut bersama burung hantu milik Enola, seperti yang aku bilang batin mereka sedang merasakan kesenangan dan kenyamanan,” “Yang secara teknis, mereka semua berada di tempat yamg sangat indah sehingga mereka merasa nyaman dan tidak ingin kembali untuk pulang,” Enola mengangguk setuju, “Itu masuk akal, hewan memang selalu mengandalkan perasaan mereka semua. Jika tempat tersebut jauh dari kata nyaman dari tempat yang mereka pernah tempati. Mereka akan memilih untuk tinggal di sana,” “Jadi kesimpulannya, mereka tidak tersesat atau terjebak. Namun mereka memang ingin berada di sana,” Atlas mengangguk paham, “Aku merasa di dalam gua tersebut terlalu banyak hal yang bisa membuat kita semua berubah fikiran atau terhipnotis,” Atlas menatap ke arah Enola. “Apa kau bisa menangani hal semacam itu Enola?” Enola diam belum menjawab, ia sedikit ragu untuk mengatakan iya karena sejujurnya diriny sedang berada di tahap mempelajari hal tersebut. “Aku masih dalam tahap mempelajari itu,” Jawabnya jujur. Atlas tersenyum kecil, “Tidak apa-apa, aku yakin kau bisa. Jadi sekarang, kita hanya membahas strategi yang perlu kita lakukan pada misi besok bukan?” Ucap Atlas yang penuh semangat sebari menepuk kedua telapak tangannya berkali-kali. . . Yara, Carlos, Atlas dan Enola menghela nafas kasar. Merasa lelah karena menyusun starategi setelah Atlas berhasil menggambarkan peta menuju ke tempat Gua Lemurian tersebut. “Aku masih sedikit bingung dan berfikir sejak tadi,” Yara membuka suara sebari memperhatikan gambaran peta buatan yang di buat oleh Atlas beberapa waktu lalu. “Bagaimana bisa burung hantu milik Enola bisa terbang sejauh itu tanpa adanya rasa lelah di tambah jarak yang ia tempuh itu benar-benar sangat jauh!” “Ayolah Enola, tempat akademi dan gua Lemurian itu tidak satu kekaisaran bahkan kerajaan dengan tempat tinggal tinggal kita. Yang secara langsung bahwa tempat tersebut berbeda pulau dengan tempat kita,” Ucap Yara yang tidak habis pikir dengan kondisi dan tempat Gua Lemurian yang baru saja ia ketahui. “Dan lagi, apa professor Khalid tahu hal ini? Jika tahu kenapa ia nekat melakukannya kepada kita semua?” “Carlos,” Yara memanggil laki-laki itu dan menatap Carlos secara seksama. “Kau tahu bukan jika kita datang ke kerajaan utara tanpa izin itu termasuk penyelundupan? Apa tidak menimbulkan masalah dengan ke kerajaan kita?” Carlos terlihat seperti berfikir keras, “Itu benar, jika tidak ada izin itu termasuk penyelundupan. Alhasil kerajaan Utara akan mencurigai kerajaan timur. Belum lagi dengan adanya sejarah yang mengatakan bahwa dua kerajaan itu tidak akur sejak lama, jika tahu warga kerajaan timur datang ke sana itu akan menjadi pertanyaan mereka semua,” ucap Carlos. “Aku rasa professor Khalid mengetahui hal ini, maka dari itu bukan ia mengatakan bahwa semu murid tidak di wajibkan mengikuti serta misi ini. ,” Timpal Atlas. “Yang secara tidak langsung professor Khalid mengatakan bahwa, untuk mengukuti misi kedua ini hanya untuk keyakinan mereka semua bagaimana cara untuk pergi ke tempat tersebut. Dan hanya orang yang benar-benar yakin dengan dirinya sendiri bahwa mereka bisa datang ke gua tersebut,” Jelas Atlas lagi. “Masuk akal,” Enola membuka suara, “Aku mengerti sekarang,” “Dan ya, sepertinya kita mau tidak mau memang membutuhkan satu orang lagi agar kita datang ke kerajaan utara tanpa sepengetahuan orang lain,” Ucap Enola kepada mereka bertiga yang tengah menatapnya dengan tatapan serius. “Teleportasi,” Yara langsung menjawab. “Kita membutuhkan seseorang yang bisa menggunakan kekuatan teleportasi,” Enola mengangguk, menyetujui ucapan Yara. “Yap! Kau benar Yara. Dan yang bisa melakukan itu hanyalah Valerie,” Mendengar penutiran Enola itu, lagi-lagi membuat Yara, Carlos dan Atlas terkejut. “Apa kau bilang?!” “Valerie?! Hell nah!” Kata Atlas sebari memegang kepalanya dengan kedua tangannya. “Valerie? Sejak kapan gadis itu mempunyai kekuatan seperti itu?” Yara cenderung merasa penasaran dengan ucapan Enola. Ayolah, ini hal yang sangat baru untuk ia dengar. Karena setaunya semua orang, Valerie hanya bisa mengendalikan barang-barang besar sekaligus bisa membaca membaca sikap orang-orang di sekitarnya. “Sekitar tujuh bulan yang lalu, sebenarnya ia mempelajari kekuatan tersebut secara diam-diam tiap malam, dan Valerie sangat cepat menguasai kekuatan tersebut,” “Tetapi, kenapa ia tidak melapor kepada petinggi tentang kekuatan barunya?” Tanya Yara lagi. Enola terkekeh pelan, kemudian menggeleng pelan. “Tidak, ia tidak ingin kekuatan hebatnya itu semua orang bisa tahu. Karena menurut Valerie kekutannya bisa di salahgunakan oleh beberapa orang,” “Aku mengerti maksud Valerie,” Ucap Atlas. “Karena bagaimana pun teleportasi itu sangat bahaya. Terlebih lagi jika kau bisa menyatukan semu dimensi dunia lain secara bersamaan, itu akan bertabrakan dan menjadi berantakan,” Atlas menghela nafas, “Aku tahu aku sebenarnya muak jika harus bersikap seolah-olah aku kni kekasihnya atau bukan tere-“ “Atlas, jika Valerie ikut untuk mengikuti misi ini. Kau mau tidak mau harus memberi tahu kepadanya bahwa kau bukanlah Atlas kekasihnya,” Jelas Yara kepada laki-laki itu yang memberanikan memotong ucapannya. “Karena bagaimana pun, orang-orang yang ikut andil dalam melakukan misi tersebut harus mengetahui apa yang sedang terjadi kepadamu,” “Itu benar Atlas,” Kali ini Carlos yang menjawab. “Dan saat kau mengucapkan hal itu, Valerie tidak akan bersikap seperti tadi. Dan kau tidak akan merasakan ketidak nyamanan, aku yakin itu,”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN