POV Luna Aku menatap Devan yang menatap layar ponselku. Aku jadi salah tingkah karena Devan ikut membaca pesan Satya yang sama sekali tak ada hubungannya dengan pekerjaan. " Dari Satya kan ? " tebak papa yang membuat aku gelagapan. Devan hanya membuang muka, lalu menoleh pada papa seperti minta pembelaan dari ayahku. Sepertinya dia suka kalau aku di marahi papa. Aku berdehem untuk menetralkan suasana tapi papa seperti telah dihipnotis oleh tatapan ' ngadu ' laki laki di sebelahku yang kini minta izin keluar. " Kamu ini sayang ga sih sama suami kamu Luna, pernikahan bukan untuk kalian permainan. Kamu harus tahu ketika papa menjodohkan kamu dengan Devan. Papa menanyakan kesungguhannya untuk menyayangi kamu dan melindungi kamu. Dia menjawabnya sungguh sungguh ia akan mengambil alih tan