Melindunginya

1611 Kata

"Pagi sayang..." Sapa Qiana sembari mencium kedua pipi cabi milik putrinya gemas. Delima tersenyum amat manja seraya memeluk Mamahnya. "Mamah hari ini Deli gak mau sekolah bareng si Markus lagi yaaa ..." Rengeknya menggemaskan. Sudah beberapa hari ini Qiana memang mempercayakan putrinya itu pada Markus. Karena Raga masih di rumah sakit. Sedangkan Lukas memang berbeda arah tempat kuliahnya. Ia harus memutar terlalu jauh apabila harus mengantarkan Delima terlebih dahulu. Sejenak Qiana berpikir. "Memangnya kenapa sayang? Markus itu anaknya Om Glen, lho. Masa kamu gak mau sekolah bareng dia?" "Pokoknya Deli gak mau," Gadis itu menunduk dengan kedua bibirnya yang mengerucut. Ia kembali membayangkan betapa menyebalkannya berangkat sekolah dengan Markus. Laki - laki itu seperti kesurupan. I

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN