"Gue enggak mau pulang dulu."
Rengek Delima manja, membuat Markus menarik napas panjang. Gadis itu membuatnya pusing harus muter - muter ke semua area mall. Padahal sudah hampir dua jam mereka di sana.
"Terus kita mau kemana Deli?"
"Kita nyari parcel buat Raga dulu. Lo kan udah janji mau anterin gue."
"Gue emang janji. Tapi lo malah nyiksa gue. "
"Ikhh, gue enggak nyiksa lo. Lo mah gitu aja udah bilang nyiksa. Gue kan cuma ..."
"Ok,"
Markus mengangkat sebelah tangannya. Ia segera berjalan mendahului Delima. Membuat gadis itu mengerucutkan kedua bibir manisnya. Dengan kaki di hentakan ke lantai.
"Markus tungguin!"
Delima berlari. Masalahnya langkah kaki laki - laki itu sangat cepat. Delima tertinggal jauh. Meski hanya beberapa menit saja.
Si tampan masih terdiam dengan langkah l
