"Maafin gue ..." Sekali lagi Markus menyatakan penyesalannya. Ia masih memeluk erat gadis cantik itu. Lalu gadis yang saat ini dipeluk, dia merasa heran. Sama perubahan sikap Markus. Ia begitu lembut dan tadi ... Mencium kepalanya! Nih bocah kenapa? __perlahan Delima mendorong tubuh tegap itu. Lalu menengadah menatap laki - laki yang terlihat jauh lebih tinggi itu dengan tatapan polosnya. "Lo kenapa?" Kenapa? Untuk se-perkian detik Markus dibuat mengerjap oleh pertanyaan polos gadis itu. Padahal sudah susah - susah ia membuat momen romantis ini. Malah di hadiahi pertanyaan aneh si polos itu. Sejenak Markus terdiam. Ia hanya menatap kedua mata indah yang sangat ia rindukan. Padahal baru setengah hari saja ia tidak melihatnya. "Jangan pergi kemanapun tanpa gue Deli. " Kedua tangan