bc

SHACKLES of LOVE

book_age18+
118
IKUTI
1K
BACA
heir/heiress
mystery
like
intro-logo
Uraian

Mahalini Lembong menatap tajam Rae Sitha Dewi. ia berjalan memutar menuju ke meja Rae dan menulis cek seratus juta rupiah. Rae mengambil cek itu acuh dan memasukkan ke kantong celana jeannya. Ia berharap dengan uang ini ia bisa mengobati ibunya yang lagi butuh pertolongan.Dengan senyum licik Mahalini menyodorkan selembar kertas putih untuk ditandatangani oleh Rae. Walaupun agak ragu, Rae dengan cepat menggores kan pulpen hitam itu diatas kertas.Mahalini Lembong adalah gadis kaya berusia dua puluh lima tahun. Dia putri pemilik Cafe Gaul tempat Rae mengais rejeki setiap hari. Kebetulan postur tubuh mereka juga hampir mirip yang membuat Mahalini lebih leluasa menguasai Rae. Ia punya rencana jitu untuk bertukar posisi dan mengelabui ibunya, serta calon suaminya.Rae sendiri adalah seorang gadis belia yang tumbuh besar dalam kesederhanaan. Ia anak angkat Bu Dedes, seorang penyanyi Cafe pada masa mudanya. Rae sekarang berumur sembilan belas tahun, tidak melanjutkan kuliah karena tidak ada biaya. Ia dituntut mencari uang demi mengobati ibu angkatnya yang sakit kanker.Mampukah ia keluar dari belenggu Mahalini Lembong, yang tidak bisa di prediksi tujuan hidupnya, atau ia malah tambah terperosok oleh belenggu Cinta Dewa Mahendra sang suami?Ayo, ikuti terus perjalanan Rae Sitha Dewi yang terus diteror oleh Mahalini Lembong.*****

chap-preview
Pratinjau gratis
RAE SHITA DEWI
Kehadiran Rae Sitha Dewi di sebuah Cafe Gaul, membuat hampir semua pengunjung yang sembilan puluh persen kaum adam saling bertanya dan berbisik-bisik. Rata-rata mereka mengira penyanyi baru itu dari Korea. Tidak satupun menyangka kalau Rae Sitha adalah putri daerah yang asal usulnya perlu dipertanyakan. Karena Rae sendiri adalah anak angkat dari ibu Dedes, seorang penyanyi Cafe yang tidak punya anak. Malam ini Rae sedang berbahagia, karena bisa menjadi penyanyi di Cafe Gaul yang sedang viral, punya minuman Coldbrew. Sepertinya angin sorga menghampirinya, nasibnya lagi mujur, padahal minggu yang lalu ia masih menjadi pengamen jalanan. Walaupun berpakaian jean belel, sepatu kets lusuh, tapi kecantikannya menutup kesedehanaannya. Minggu lalu Ia kebetulan di ketemukan oleh Jaya Kucai, sopir pribadi Owner Cafe ini, Nyonya Fransiska lembong. Berkat Pak Jaya Kucai lah Rae bisa menjadi penyanyi disini. Setelah wajahnya di poles sedikit dan didandani, Rae kelihatan lebih glowing pokoknya perfect banget dech. Semenjak bergabung menjadi penyanyi di Cafe ini, pengunjung semakin banyak. Tentu nyonya Fransiska Lembong sangat senang. Ia sengaja memberi uang lebih kepada Rae supaya gadis itu tidak pergi dari Cafe. Namun rencana itu gagal total setelah putrinya datang dan menonton Rae saat bernyanyi. Malam ini Mahalini datang ke Cafe untuk menghilangkan kekesalannya. Tadi ia dan mamanya sempat selisih faham mengenai rencana pernikahannya dengan Dewa, selalu saja mamanya main paksa padahal ia sudah punya pacar. Sudah zaman now, menikah dengan orang yang dicintai lebih afdol. Akhirnya ia memaksa Gunawan ikut pergi ke Cafe untuk dipamerkan kepada Dewa. Mahalini tahu Dewa sering datang. Siapa tahu Dewa mau mengerti dan mengurung kan niatnya untuk menikah. Tapi sial, di Cafe Ia tidak melihat Dewa, ia justru terperangah melihat kecantikan Rae penyanyi baru. Sepintas body Rae mirip dirinya. Matanya tidak pernah lepas dari sosok Rae, ia memandang Rae tersenyum penuh arti. Terbesit dalam otaknya sebuah rencana yang bisa membebaskan dirinya dari perjodohan yang akan dilakukan oleh mamanya. "Sayank, aku sudah punya jalan keluar supaya kita bisa menikah." bisik Mahalini kepada Gunawan. Sang pacar yang asyik menonton Rae bernyanyi, tidak menyadari kalau Mahalini menatapnya dari tadi. "Kamu terpesona dengan gadis itu?" tanya Mahalini kurang senang." "Kamu cemburu sayank? aku terpesona melihat body dan kecantikannya yang nyaris mirip denganmu. Jangan-jangan dia adik tirimu yang disembunyikan oleh papamu." "Amit-amit jabang bayi, aku tidak mau punya adik seperti dia. Papaku tidak mungkin selingkuh dengan wanita miskin dan tidak berkasta." ucapnya kesal. Ia lalu mendekat dan membisikan rencana yang tersusun di otaknya. "Kamu serius?" Gunawan menatap Mahalini dengan ragu. Ia mengakui Mahalini mencintainya dan rela berkorban apa saja demi bisa nikah dengannya. "Aku sangat serius dan berharap kamu membantuku menjalani rencana ini. Tapi kamu harus berjanji akan menikahiku. Tidak perlu acara mewah, cukup dicatatan sipil saja. Aku ingin pernikahan yang sah dimata hukum dan agama. Nanti juga kita pindah dari kota ini." "Tapi menikah itu perlu modal, jika kamu punya uang kita secepatnya menikah. Kamu sendiri tahu, bahwa bisnisku hancur lebur gara-gara pandemi. Kamu harus bersabar, setelah keadaan normal kembali kita akan menikah." "Aku tidak bisa menunggu terlalu lama, karena aku akan dijodohkan dengan Dewa Mahendra bulan ini. Mamaku dan keluarga Dewa sudah saling setuju. Kalau itu sampai terjadi aku mau bunuh diri." "Aku jadi bingung, masih saja mamamu ingin mejodohkan di zaman univerîse ini. Tidak ada jalan lain kecuali kamu bisa mencuri uang mamamu." "Gampang itu, asal kita bekerja sama. Yang penting rencana ini jangan sampai bocor." "Jangan khawatir aku bisa menjaga rahasia." sahut Gunawan memeluk Mahalini. "Aku mau ke tempat kost mu. Rencana ini kita matengkan sebelum eksekusi." ucap Mahalini tersenyum. Mereka keluar dari Cafe penuh ekspektasi tinggi. Berjalan dengan bergandengan tangan, sambil mengeluarkan argumentasi dan berdebat kecil serta mengkhayal hidup bahagia. Jauh dari orangtua dan kewajiban yang harus dipikul sebagai anak tunggal. Bau parfum Mahalini yang semerbak, belum hilang dari penciuman, ketika Dewa dan Arya Wiguna masuk ke dalam Cafe. Mereka menuju pojok ruangan, karena lebih nyaman, dan dekat dengan Stage. Dewa menghempaskan bobot tubuhnya di kursi yang bersebelahan dengan Arya Wiguna. Matanya langsung tertuju kepada sosok penyanyi baru itu. "Suaranya sangat bagus seperti suara agnes monica." kata Arya Wiguna, matanya tidak lepas dari stage, dimana gadis itu sedang menyanyikan lagu Jungle dari Krista Angelucci. "Aku lebih tertarik dengan wajahnya, cantik mempesona dan tubuhnya sexy." ucap Dewa Mahendra nyengir. Pemuda tampan dua puluh delapan tahun itu menatap pinggul penyanyi itu dengan gejolak jiwa mudanya. Matanya tidak berkedip memandang Rae Sitha Dewi. "Namanya Rae Sitha Dewi, anak jalanan sudah seminggu ada di Cafe ini, dia dari golongan kasta bawah dan tidak selevel denganmu. Sepertinya kamu telat informasi." "Kerjaan sangat padat broo, habis Covid nineteen wisatawan membludak. Aku betul-betul sibuk dan menguras tenaga." sahut Dewa menyesap minumannya. "Makanya cari sekretaris wanita yang bisa di uwel-uwel disaat lelah. Kerjaan selesai otakpun fresh." "Hahaha...aku alergi dengan gadis zaman sekarang, mereka rata-rata melihat harta daripada tanggung jawabku sebagai anak tunggal. Memang susah sebagai anak dari kasta Brahmana, terus mau gimana lagi itu resiko." "Ini zaman modern bos, jangan lebay banyak orang menikah dengan bule atau dari agama lain, no problem." "Aku anak satu-satunya, tidak bisa semau gue. Ada aturannya dan bebanku sangat berat. Aku kasihan kepada ayah yang lagi sakit, apa salahnya jika aku menurut demi membahagiakan orang tua." "Adat diikuti, hancurlah jiwa raga." gerutu Arya. Kedua pemuda itu tidak asing lagi di Cafe ini, hampir seminggu sekali atau paling lambat sebulan mereka datang. Sekedar minum satu gelas cocktail vodka, sambil mendengar live musik, untuk melepaskan penat. Mereka menjalani kesibukan setiap hari dengan aktivitas yang padat dan sangat melelahkan serta menguras otak. Arya Wiguna adakah seorang manager hotel D'legion di Kuta, sedangkan Dewa Mahendra adalah pengusaha muda yang menggeluti bisnis properti. Bisnis ini diwariskan oleh orang tuanya yang kaya raya. Ia juga mempunyai Hotel dan Villa. Mereka dua sahabat yang sangat solid dan pengertian. Berteman semenjak masih kuliah, sangat akrab dan sudah tahu sifat masing-masing. Telah menjadi tradisi turun temurun anak lelaki akan menjadi pewaris semua harta benda orang tuanya. Dewa adalah anak satu-satunya dari Pak Agung Mahendra dan Nyonya Agung Mirah Mahendra. Pak Agung sangat bersyukur putra semata wayangnya sangat penurut, bertanggung jawab. Walaupun terkenal tajir melintir tapi tidak sombong. Dewa membatasi bergaul, dengan teman-teman nge drug yang suka hura-hura. Dewa terkenal cool, sulit di tundukan oleh seorang wanita. Karena Kebanyakan dari mereka ingin mengincar harta, kastanya. Itulah yang membuat Dewa menjauh dari lingkaran cinta. Sebenarnya Dewa sudah pantas untuk menikah, namun ia tidak mau mencari pacar atau istri. Akhirnya ibunya bertindak, ia dijodohkan dengan Mahalini, putri dari Fransiska lembong. Walaupun ia anak penurut, untuk menikah dengan Mahalini, Dewa protes keras. Ia tahu siapa wanita itu. Orangnya memang cantik tapi liar, kurang bermoral. Masalah itulah yang membuat dirinya down saat ini. Sudah berapa kali ia menolak perjodohan itu, sehingga ibunya dibuat kecewa. "Dewa, Mahalini baru saja tamat kuliah, orangnya cantik, kaya berkelas. Ibu harap supaya kamu mendekatinya, bicara face to face. Dia tidak seperti wanita lain yang gila harta, kebetulan dia juga dari kasta tinggi." kata ibunya suatu hari. "Darimana ibu tahu Mahalini beda dengan wanita lain, aku sering melihatnya di Cafe dengan berbagai jenis lelaki. Aku tidak mau dengan wanita liar begitu, dia liberal tidak punya attitude." protes Dewa. "Hati-hati bicara, jangan menuduh orang sembarangan. Ibunya teman akrab ibu, dia baik dan santun. Nyonya Fransiska pekerja keras, orangnya ramah tamah dan gampang bergaul." "Ibunya memang baik, tapi anaknya belum tentu baik seperti ibunya. Ini perjodohan yang paling terbodoh selama ini. Aku benci dengan cewek murahan." "Ibu tidak mau tahu, kamu harus menikah bulan ini dengannya." kata nyonya Agung tegas. Tekadnya sudah bulat menerima putri sahabatnya. Setiap Arisan keluarga besar, Nyonya Fransiska selalu bertanya tentang kepastian pernikahan anak-anak mereka. Kadang ia malas menjawab, masalahnya Dewa selalu menolak. "Maaf ma, aku tidak mau." Dewa menolak mentah-mentah rencana ibunya. "Dewa jangan membantah, ayah sudah tua dan sakit-sakitan, jika kamu menolak lagi siapa yang diajak mengurus tanggung jawab di "Puri" (rumah orang Brahmana)." Dewa tergugu, ia mengerti apa yang orang tuanya ingin. Sebagai orang Brahmana, beban yang ia pikul sangat berat. Banyak aturan yang harus dipatuhi, salah satunya menikah dengan kasta yang sama, punya anak lelaki untuk meneruskan keturunan Melihat mamanya selalu bersedih, dan keadaan ayahnya yang semakin parah, Dewa akhirnya mengalah. Ia tidak pernah menyatakan setuju, tapi ia membiarkan dan keluarga besarnya sibuk mengurus pernikahannya yang direncanakan sebulan lagi. Biasanya sudah menjadi tradisi kalau anak lelaki dari keluarga kaya, apalagi kasta Brahmana yang menikah, pasti besar-besaran dan mewah. Mereka akan menggelontorkan uang miliaran rupiah. "Aku dengar gosip, kamu akan married bulan depan, apa itu benar?" tanya Arya menatap Dewa. "Hemm..." yang ditanya bergumam tidak jelas. Dewa menarik nafas panjang, seolah melepaskan beban yang sangat berat. Ia bersandar ke kursi, matanya tidak pernah lepas dari Stage, tempat Rae bernyanyi. Sedang asyiknya memandang Rae, tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara seseorang yang menggelegar. "Aku menginginkan gadis itu!!" Semua orang menoleh kepada laki-laki kekar dan sangar itu. Gadis penyanyi yang berada diatas stage spontan berhenti bernyanyi. Ia kaget mendengar teriakan keras laki-laki di bawahnya. Scurity cepat bertindak, ia mengajak pria itu ke belakang untuk menemui Pak Ketut Dade, supervisor Cafe. Ntah apa yang telah terjadi, mereka bicara serius. Kedatangan Pak Darius mampu membuat tanda tanya besar dibenak pengunjung. Dewa dan Arya juga kaget, mereka mengenal peria itu adalah pengawal Mahalini Lembong, putri pemilik Cafe. Dewa merasa aneh saja ketika pengawal itu terlalu arogan memaksa Rae turun dari stage. Padahal Rae sedang bernyanyi, kenapa tidak menunggu sampai selesai bernyanyi. Rae kebingungan saat tangannya ditarik dari bawah, ia terlihat ragu turun, untung Rae tidak jatuh. *****

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Istri Tuan Mafia

read
18.4K
bc

CINTA ARJUNA

read
17.7K
bc

Pembalasan Istri Tersakiti

read
9.2K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
6.6K
bc

Tergoda Rayuan Mantan

read
25.9K
bc

Ayah Sahabatku

read
29.6K
bc

Dipaksa Menikahi Gadis Kecil

read
23.0K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook