“Cukup bermain-mainnya denganku Zuha!” Gumam Agha pelan kembali merintih sakit.
Agha kembali berteriak kencang, dia tidak sadar semua orang tengah menatap aneh dirinya. Rasa sakit itu mengalihkan rasa malunya saat ini.
“Rey!! Rey!! Ohh! f**k!!” Teriak Agha dari dalam lift yang masih terbuka karena dirinya mencoba berdiri dari sana.
Rey yang ternyata baru keluar dari lift, mendengar teriakan Bos Besarnya. Dia pikir, apakah dia berhalusinasi akibat banyaknya pekerjaan menumpuk yang Bos Besarnya berikan kepada dirinya akhir-akhir ini.
Tetapi saat dirinya melangkahkan kaki keluar menuju pintu utama, teriakan Bos Besarnya semakin jelas.
Saat dirinya berbalik badan dan melihat ke belakang. Seorang pria tengah bersujud mencoba untuk berdiri dan terus meneriakan namanya.
Rey seg
