Jam istirahat sudah selesai. Satu per satu para pegawai mulai memasuki kantor dan duduk di kursi kubikelnya masing-masing, wajah mereka yang semula sumringah perlahan terlihat rumet setelah berkutik dengan layar komputer lagi. "Nna," Selly mendorong kursinya mendekat ke Senna yang fokus mengerjakan sesuatu di komputernya. "Kenapa, Mbak?" Senna sahuti meski tanpa menatap wajah lawan bicaranya. Selly mendekatkan bibirnya ke daun telinga Senna, kemudian wanita itu berbisik kecil di sana. "Melati, Ranum sama Patricia di pecat." Mendengar perkataan Selly, spontan jemari Senna berhenti menari. Perlahan Senna menoleh dengan wajah tegang. "Kok bisa?" Senna sampai bertanya-tanya. Setau dia kinerja Melati sangat baik, Senna juga tidak mendengar kalau Ranum dan Patricia membuat masalah di kantor
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari