"Cek CCTV lorong arah gudang lantai dasar. Panggil semua pegawai yang masuk ke dalam gudang lima menit lalu, kecuali Senna." perintah Dhaffi dengan tegas ke Sarah yang berdiri tegak di depan meja kebesarannya. Kali ini Sarah tidak langsung mengangguk patuh, kening wanita itu berkerut sesaat. "Apa ada masalah, Pak?" tanyanya. Dhaffi mengangkat wajah, menatap Sarah dalam. "Lakukan saja, Sarah!" tekannya tak ingin dibantah. Rahang pria itu mengeras, tampak jelas Dhaffi sedang menahan amarahnya saat ini. Tapi apa yang membuat pria itu tampak sebegitu marahnya? Dengan perkataan yang pria itu lontarkan, sepertinya Dhaffi marah karena Senna mendapatkan perundungan dari pegawai lain. Apalagi dia lihat sendiri bagaimana kacaunya wajah Senna barusan. Gadis itu terlihat sangat menyedihkan. Dhaffi