Leon saat ini baru saja pulang dan saat masuk ke dalam rumahnya ia langsung melihat Lula yang sedang fokus melihat ke handphonenya. Entah apa yang sekarang ini sedang dilihat olehnya, ia sendiri juga tidak mengetahui. Leon pun mendekati Lula dan sekarang ini ia melihat sebenarnya apa yang sedang di lihat oleh Lula. Saat ia sudah mengetahuinya, ia pun kini sedih. Ia tahu bahwa Lula pasti menginginkan sama seperti mereka semua yang da di Indonesia. Biasa bersama dan juga berkumpul, pertemanan mereka sangat kuat. Sementara Lula disini hanya memiliki beberapa teman saja, tak banyak.
"Lula, kamu pingin ya kayak mereka." ujar Leon yang mana saat ini Lula langsung menatap ke Leon. Dengan mata berkaca-kaca ia langsung mengangguk, ia sangat menginginkan hal itu. Tapi apa mungkin bisa?
"Lula mau banget Bang, tapi apa bisa? Mereka dulu pernah Lula buat kecewa dan marah. Pasti sampai sekarang pun mereka juga masih merasakan hal yang sama. Mereka masih marah sama Lula." ujar Lula.
"Bisa sayang, Abang yakin kalo itu bisa dan Abang akan mewujudkannya. Kan kita sebentar lagi akan pulang ke Indonesia. Kamu jangan khawatir, Abang akan memperbaiki semuanya ya sayang." ujar Leon berjanji ke Lula.
"Memangnya semuanya masih bisa diperbaiki ya? Lula yakin banget kalau sampai sekarang sampai detik ini mereka pasti masih marah banget sama Lula. Mereka udah dewasa bang, dan nggak mungkin banget kalau mereka bisa lupa akan hal yang menyakitkan mereka dengan mudah. Kan hal menyakitkan itu sangat sulit untuk dilupakan." ujar Lula kepada Leon itu.
"Nggak papa ya sayang kita coba ya besok. Abang yakin kalau ada kemauan pasti ada jalannya kok. Nggak sabar ya pengen pulang ke Indonesia dan memperbaiki semua. Mulai sekarang kita harus banyak berdoa supaya mereka semua bisa cepat memaafkan kita." ujar Leon kepada Lula tersebut. Kini Lula teringat bahwa kemarin Leon mengatakan jika Leon akan menghubungi Raja sebelum mereka pulang ke Indonesia maka dari itu saat ini Lula pun bertanya kepada Leon apakah Leon sudah menghubungi Raja atau belum. Meskipun sebenarnya Lula sendiri tahu bahwa menghubungi Raja tidak semudah itu. Harus memiliki keberanian yang besar untuk menghubungi Raja karena ia tahu bahwa selain Lola orang yang paling tersakiti atas kelakuan mereka adalah Raja. Jadinya Lula saat ini bertanya kepada Leon.
"Oh iya abang udah chat sama Kak Raja atau belum?" tanya Lula tersebut. Mendengar perkataan Lula kali ini membuat kalian menjadi kepikiran. Pasalnya ia tak tahu harus menjawab apa kepada Lula. Ia sudah mengirim pesan kepada Raja tapi sama sekali tidak ada balasan dan hanya dibaca saja. Jika ia mengatakan hal ini kepada Lula kemungkinan besar Lula akan kepikiran. Ia tidak mau jika adiknya itu terlalu memikirkan hal ini. Pasalnya dipikirkan lagi ini sangat menyakitkan. Meskipun mungkin lu lah sudah mengetahui bahwa Raja tidak akan semudah itu untuk memaafkan mereka.
Leon masih diam saja karena ia bingung harus menjawab apa. Sementara Lula saat ini sudah mulai paham dan menemukan jawaban meskipun Leon belum memberitahunya. Namun dari apa yang ia lihat di kelakuan Leon kali ini ia mengetahui bahwa Raja pasti tidak menginginkan mereka untuk kembali. Yang mana artinya mereka tidak akan diterima.
"Ditolak ya bang? Lula udah tahu kok karena pasti Kak Raja nggak akan melupakan secepat itu. Tapi apa benar-benar enggak ada jawaban dari Kak Raja? Sedikit pun bang?" tanya Lula yang masih penasaran apakah ada jawaban lain karena ia mengharapkan jawaban lain dari Raja tersebut.
"Sama sekali nggak ada yang dibalas sama Kak Raja. Karena pesannya Abang cuma di read aja. Jadi ya gitu deh." ujar Leon mencoba untuk tenang.
"Terus Abang hubungin yang lainnya lagi nggak? Andra atau siapa gitu?" tanya Lula dan Leon kini menggelengkan kepalanya. Ia memang tidak menghubungi siapapun selain Raja karena jika Raja menolak mereka pasti yang lainnya juga akan menolak mereka. Soalnya mereka semua pasti akan menurun pada apa yang dikatakan oleh Raja. Jadi akan sangat sia-sia jika nantinya Leon mengirim pesan kepada yang lainnya karena jawabannya akan sama malah tidak ada jawabannya mungkin dan hanya di read saja.
"Abang yakin kalau kita bisa memperbaiki semua? Entah kenapa Lula jadi nggak yakin. Lula takut bang kalau nantinya kita cuman bakalan diusir. Lula belum siap kalau harus diusir padahal Lula pengen sama mereka dan Lula juga benar-benar udah berubah. Lula yang sekarang bukan Lula yang dulu lagi bang. Abang juga udah tahu kan dan abang udah lihat sendiri kan perubahan dari Lula? Lula udah berubah jadi lebih baik lagi kan bang?" tanya Lula dan Leon saat ini mengangguk sembari tersenyum. Ia hanya bisa menenangkan Lula saja karena ia sendiri juga tidak bisa menjanjikan kepada Lula bahwa saat mereka datang ke Indonesia nanti mereka tidak akan diusir. Karena kemungkinan untuk diusir itu sangat besar sekali bagi mereka.
"Abang nggak bisa menjanjikan apa-apa sama kamu Lula. Iya sayang kamu udah berubah, Lula yang sekarang bukan Lula yang dulu lagi. Meskipun nantinya kita bakalan diusir tapi nggak apa-apa kita harus kuat karena kita harus mencoba lagi untuk datang ke mereka dan meminta maaf sampai kita nantinya dimaafkan. Kita ga boleh berhenti sampai nantinya kita bisa mendapatkan maaf dari mereka. Percaya sama Abang kalo mereka pasti lambat laun akan memaafkan kita. Karena kita pun juga masih bagian dari keluarga mereka sayang." ujar Leon yang sebenarnya ia sendiri ingin menertawakan perkataan yang baru aja ia katakan kepada Lula tersebut.
Hahaha gue baru aja ngomongin keluarga? Keluarga yang dulu udah nggak ada udah bubar dan penyebab bubarnya itu adalah gue sendiri. Lu benar-benar nggak tahu diri ya Leon, bisa-bisanya Lo masih ngomongin kalo Lo bagian dari keluarga mereka. Padahal keluarga mereka yang sekarang salah keluarga baru dengan kehidupan baru yang penuh kebahagiaan. Kan keluarga yang dulu hanya menyisakan pilu saja. Maafin Abang Lola, Abang tahu kalau abang nggak tahu diri banget tapi abang benar-benar kangen sama Lola dan abang ingin memperbaiki semuanya. Apa lo lama mau maafin Abang? Abang harap Lola mau karena abang ingin semuanya menjadi indah lagi. Abang janji kalau Abang akan hidup selamanya dengan rasa penyesalan itu tapi Abang juga ingin merasakan setitik bahagia bersama dengan Lola dan yang lainnya. Kira-kira Abang bisa nggak ya Lola? Batin Leon tersebut.
"Semoga semuanya akan indah pada waktunya ya Bang." ujar Lula.
Pagi hari telah tiba, saat ini Lola berangkat ke kampus bersama dengan Angkasa. Seperti biasanya mereka akan langsung pergi ke kantin begitu sampai di kampus. Mereka pergi ke kantin untuk sarapan. Saat ini mereka tidak hanya berdua saja pergi ke kantinnya tapi juga bersama dengan Andra, Galaksi dan Aurora. Mereka memang sudah janjian akan sarapan bersama. Jadilah mereka sekarang berada disini, di kantin FEB.
"Eh ini kan udah ada dua couple nih, ini kenapa ada yang nyempil satu ya. Anda kapan nih ganti kata alone jadi kata couple? Kenapa nggak disegerakan aja sih Andra kalau kayak gini kan Lolanya yang jadi greget. Ya ga Rora? Rora greget juga kan sama Andra yang ga gas-gas ini?" tanya Lola kepada Rora dan sembari tertawa Rora pun menjawab Lola dengan anggukan kepala.
"Hahaha benar banget Lola, ga tahu deh ya kenapa itu Andra kayak lelet banget. Padahal langsung dijadiin aja kan bisa ya." ujar Aurora kepada Lola.
"Nah tuh dengerin Andra, kenapa sih Andra ga mikir sampai ke situ. Padahal nih ya Raisa tuh dah perfect banget eh buat Andra." Ujar Lola.
"Aduh bro-bronya gua sekalian nih ya please banget tolong jagain ini nih cewek-ceweknya supaya mulutnya ga terlalu jahat ke gua. Sumpah ya dari kemarin loh mereka itu bahasnya cuman tentang itu aja nggak ada yang lain apa? Kuping gua sampai udah panas karena dengerin hal itu terus tau ga. Capek gua woy capek!" ujar Andra yang kali ini membuat mereka menjadi tertawa ngakak. Pasalnya ini sangat lucu, lagi pula mereka berdua juga tidak bisa mengatur pacar mereka untuk tidak menganggu Andra karena mereka pun juga mendukung jika Andra untuk disegerakan memiliki pacar juga.
"Hahaha ya sorry nih ya bro. Lo juga sih kenapa juga ada cewek nih udah cocok sama lo terus juga semua orang udah mikir kalau lo berdua itu pacaran tapi ternyata belum kan? Nah kalau kayak gitu kenapa nggak diresmiin aja sih? Padahal lo berdua cocok banget sih." ujar Galaksi malah mendukung para cewek dan hal itu membuat Andra semakin kesal saja kepada mereka.
"Salah nih gue ikut sarapan bareng kalian karena ini mah bukan sarapan bikin perut kenyang tapi sarapan bikin hati hareudang." ujar Andra itu.
Pembicaraan mereka harus berhenti karena saat ini ada anak band yang mencari Andra. Entah ada masalah apa mereka tidak tahu, Andra pun juga tidak tahu. Namun yang pasti sekarang ini Andra harus segera pergi dari sana untuk pergi ke markas BEM. Entah Andra harus senang atau sedih saat ini karena di sisi lain ia juga merasa senang karena dirinya bisa keluar dari sarapan yang membuatnya bad mood ini. Namun disisi lain ia juga merasa deg-degan karena ia tidak tahu ada masalah apa sampai iya dicari oleh anggota BEM yang lain. Yang pasti sekarang ia sudah pergi dari sana.
"Eh tapi tumben ya Raisa hari ini nggak ikut sama Andra? Kenapa ya? Kan biasanya mereka berdua berangkatnya suka bareng." ujar Angkasa.
"Iya juga ya sayang kenapa ya kira-kira? Andra sama Raisa nggak ada masalah kan ya gara-gara kita sering ngomongin mereka berdua? Sumpah sih kalo mereka berantem karena kita Lola merasa bersalah lagi." ujar Lola.
"Tenang aja sayang mungkin mereka emang mereka lagi berangkat sendiri-sendiri kan? Ga perlu pikirin ya sayang." Ujar Angkasa tersebut.