Lula sudah masuk ke dalam pesawat bersama Leon. Mereka berdua benar-benar akan pulang ke Indonesia sekarang. Pesawat mereka pun sudah mengudara meninggalkan kota yang selama ini telah mereka tinggali ketika mereka kabur dari Indonesia. Namun kini mereka harus meninggalkan kota ini untuk pulang ke rumah mereka karena mereka harus menyelesaikan sesuatu.
Sementara itu sekarang ini Lola dan yang lainnya sudah sampai di kos-kosan Septian. Mereka akan menunggu sampai nanti jam kuliah mereka selanjutnya. Mereka juga tadi sebelum sampai ke kos-kosan Septian sudah membeli beberapa camilan untuk mereka makan. Mereka menikmati waktu senggang mereka itu yang mana sebenarnya bukan waktu senggang karena mereka membolos. Saat ini mereka mengobrol sembari memakan makanan.
"Andra tadi kira-kira langsung pergi ke mana ya?" tanya Lola bingung.
"Ya dia kan pergi ke kampus. Kan tadi bilang kalau ada acara BEM. Jadinya ya dia sekarang ada di kampus lah di mana lagi dia kalau nggak di kampus? Tapi kok rasanya aneh ya karena biasanya tuh Andra selalu ngutamain Raisa loh. Ya meskipun mereka berdua itu nggak ada hubungan apa-apa tapi mereka berdua kayak deket banget nggak sih? Terus juga setiap ada apa-apa sama Raisa pasti di sana juga ada Andra. Tapi aneh sih tadi kenapa ya kok Andra tiba-tiba balik." ujar Septian membuat teman-temannya juga merasakan hal yang sama sekarang ini. Mereka mulai bertanya-tanya sebenarnya ada apa dan kenapa. Mereka juga memikirkan apakah ada masalah antara Raisa dengan Andra tapi sepertinya Raisa tidak memiliki masalah apapun. Karena hal itu aneh jadi mereka masih membicarakannya.
"Tunggu deh kita kan tahu banget ya sama sifatnya Andra. Nah seingat gue, Andra itu nggak bakal kesel kalau nggak ada orang yang buat dia kesel. Terus tadi semuanya yang ketemu dia waktu dia mau balik pasti lihat kan kalau mukanya itu kesal banget? Karena kalau anda kesel itu udah kelihatan dan benar-benar kelihatan gitu loh paham nggak sih sama maksud gue? Nah kemungkinan besar ada hal yang buat Anda kesel tapi hal apa itu kita juga belum tahu. Jadi, apa ada yang udah tahu?" tanya Cinta kepada mereka.
"Bener juga lo cinta, Andra itu tipikal kalau nggak ada api pasti dia nggak akan keganggu. Pasti ada hal yang ganggu dia." ujar Galaksi setuju.
Mereka semua saat ini sedang memikirkan kira-kira hal apa yang membuat Andra merasa kesal. Sampai saat ini mereka masih bingung karena sepertinya tidak ada masalah apapun sejak Andra tadi makan bersama dengan Lola, Galaksi, Angkasa dan Aurora. Karena tidak mungkin jika anda marah kepada mereka berempat mengingat bahwa mereka sudah sangat dekat dan anda pun sudah sangat sering menjadi nyamuk bagi mereka berempat. Khususnya bagi Lola dan angkasa yang selama ini selalu temani.
"Bentar deh kayaknya gue tahu deh apa yang buat Andra tadi kesel terus akhirnya dia ninggalin rumah sakit tanpa nyapa dulu ke Raisa. Kayaknya ini kesalahan gue sih sorry guys karena gue nggak peka. Kenapa gue bisa nggak peka ini sih padahal itu kelihatan banget." ujar Ardi yang merasa menyesal.
"Memangnya kenapa Ardi? Ada apa?" tanya Lola kepada Ardi itu.
"Ok gue bakal cerita sekarang tapi sebelum gue cerita please kalian jangan ganggu gue dulu ya. Terus juga jangan potong cerita gue. Gue tahu kalau gue salah karena tadi gue itu kan waktu Andra datang dia sampai di depan pintu kamar Raisa dia kayak ragu buat masuk nah gue kebetulan baru aja balik dari beli cilok karena Raisa pengen cilok. Jadi ya gue ngomong aja ke dia kalau masuk aja gitu kan." ujar Ardi yang kini berhenti sebentar.
"Nah setelah itu, Andra tanya tuh sama gue gimana keadaannya Raisa terus ya gue jawab kalau Raisa nggak papa dan Raisa udah diperbolehkan untuk pulang hari ini juga. Sampai sini gue rasa nggak ada yang salah kan ya? Nah kesalahan terbesar gue ada di sini sih sebenarnya. Tapi janji ya lo padahal jangan bully gue ya karena gue salah." ujar Ardi tersebut.
"Jadi, habis itu kan Anda tanya di dalam ada siapa aja nah terus ya gue jawab aja kan kalau di dalam itu ada Septian, Raisa sama Sabda. Terus Ardi tanya dong siapa itu Sabda karena dia baru denger namanya. Nah ini nih kebodohan gue dimulai dari sini sebenarnya." ujar Ardi dengan wajah yang kini sedang dirinya sangat g****k sekali sebagai manusia dan sebagai teman.
"Okay jadi tadi itu gue jawab aja kalau Sabda ya mantannya Raisa... Eits ada udah janji lho kalau nggak bakalan marahin gue dulu. Sumpah tadi gue sama sekali nggak sadar dan gue baru sadar sekarang ini baru aja waktu Septian ngomong kalo Andra nggak bakalan marah kalau nggak ada penyebabnya. Kali ini kayaknya penyebabnya adalah gue yang salah ngomong tapi ya yang gue omongin adalah sebuah fakta kan? Tapi ya tahu gue kalau gue kurang peka padahal gue tahu kalau Andra suka sama Raisa pantas saja Andra tadi langsung pergi." ujar Ardi yang kini menyesal telah melakukan itu.
Tapi jujur saja tidak ada unsur kesengajaan atas apa yang ia lakukan tadi, semua itu pure karena dirinya benar-benar tidak sadar atas apa yang telah ia lakukan tadi. Jujur aja ia sendiri juga bingung kenapa ia tak juga sadar tadi.
"Tuh kan, pasti da penyebabnya. Ga mungkin ia tuh kalo ga ada penyebabnya. Aneh banget gitu loh. Ternyata oh ternyata penyebabnya karena Andra jealous guys. Beuh dia cuma malu aja tuh ngakunya, makanya dia milih buat pergi dan alasan gitu. Ah ini mah kalo Raisa tahu pasti bakalan tambah seru nih." ujar Rein yang kini tampak heboh sendiri memikirkan hal itu.
"Hahah iya weh, gua juga mikirin Raisa kalo tahu pasti heboh. Tapi ngasih tahunya jangan sekarang eh mending karena lagi pula Raisa baru aja keluar dari rumah sakit. Nanti kalo dia tahu tentang hal ini jangan-jangan dia malah ga bisa tidur lagi kan. Kalo ga bisa tidur gawat tuh." ujar Cinta.
"Iya juga sih, ya udah kita sampai sekarang ga usah ngomong dulu lah. Mending ini kita dulu aja yang tahu gitu." ujar Rein dan mereka semua setuju.
"Tapi ini ya menurut gue tindakan lo itu benar sih Ardi. Bukannya gue mau nyakitin Andra ya nggak sama sekali tapi bayangin aja deh ini tuh bisa ngebuat Andra semakin yakin kalau sebenarnya dia itu suka sama Raisa. Iya ga sih? Dari sini kita bisa melihat kan kalau Andra itu suka sama Raisa. Buktinya dia cemburu waktu tahu kalau Raisa ada sama mantannya. Menurut gue ini sih bagus banget ya ." ujar Septian yang didengarkan mereka semua.
"Ah iya, sekarang gue udah mulai paham apa yang lo maksud. Jadi kita gunain ini buat malas-manasin Andra kan maksud lo? Biar cepet jadian sama Raisa maksudnya ya nembak Raisa gitu loh. Karena kalo ga cepat ya bakalan ditikung lah sama Sabda. Gue heran deh kenapa Raisa bisa nemu mantan kayak Sabda gitu? Menurut gua dia ganteng banget sumpah. Udah gitu calon dokter lagi aduh gantengnya nambah tuh." ujar Rein kepada mereka semua.
"Wah bener juga tuh kata lo Rein, pokoknya udah deh kalau nantinya Raisa sama Andra udah jadian bakalan adem deh grup kita. Oke deh jadi mau mulai kapan nih kita buat manas-manasin Andra? Tapi gimana kalau Raisa beneran balikan sama mantannya yang tadi itu?" tanya Sony ke mereka.
"Iya loh mantannya Raisa yang tadi itu ganteng maksimal. Lola aja suka sama dia." ujar Lola yang tak tahu tempat mengatakan hal tersebut.
"Ehem, Lola ku sayang bilang apa ya? Tadi kayak ada yang bilang kalau suka sama orang lain gitu padahal pacarnya kan ada di sini. Apa udah nggak sayang nih ya sama pacarnya nih." ujar Angkasa yang kini pura-pura ngambek.
Wajah teman-teman yang lainnya kini menjadi malas ketika melihat drama antara Angkasa dan Lola yang sudah dimulai. Tiap hari pasti ada drama seperti ini dan sebenarnya mereka tidak masalah tapi yang menjadi masalah buat mereka karena drama itu selalu berakhir dengan bahagia. Ya bukannya mereka ingin Angkasa dan Lola bertengkar atau berpisah tidak tapi mereka yang mayoritas jomblo ini rasanya ingin berteriak ketika mereka melihat drama Angkasa dan Lola yang sangat kiyowo. Mereka berdua tidak pernah memikirkan teman-teman mereka yang jomblo akut ini dan masih tetap berbagi kemesraan yang tidak diinginkan oleh semua orang jomblo itu.p
"Aduh nih dramanya mau mulai lagi." ujar Sony kepada mereka semua.
"Utututu ga gitu kok sayang, yang ada dindalam hati Lola tuh cuma Angkasayang aja kok. Ga ada lelaki lainnya, kan Lola cuman bilang kalau Lola itu suka sama mantannya Raisa nggak cinta. Di pula kan Sabda kelihatan baik gitu terus juga kelihatan pintar terus apalagi ya aduh pokoknya almost perfect deh. Pada setuju kan ya sama Lola?" ujar Lola kepada mereka semua. Mereka semua memilih untuk tidak menjawab karena mereka tahu jika nantinya ada jawaban dari mereka kemungkinan besar drama itu akan semakin panjang saja. Itu semua karena Lola merasa didukung sementara angkasa merasa bahwa tidak ada yang mendukungnya sama sekali. Jadi mereka diam saja.
"Terus angkasa almost perfect nggak? Masa iya bilang cowok lainnya almost perfect tapi ga bilang gitu ke cowoknya sendiri sih." ujar Angkasa.
"Loh jelas dong angkasa yang paling almost perfect di antara yang lainnya pokoknya. Pokoknya yang jadi pacarnya Lola itu adalah lelaki yang segala-galanya deh buat Lola. Bisa apa aja dan yang pastinya selalu ada di hati Lola dan Lola juga selalu ada di hatinya dia. Ya kayak Lola sama angkasa kayak gini deh." ujar Lola kepada Angkasa dan Angkasa pun tersenyum dengan jawaban dari Lola. Rasanya benar-benar membahagiakan bisa memiliki Lola di dalam hidupnya, baginya Lola benar-benar sumber bahagia.
Lagi-lagi gue cemburu, ah gue nggak boleh pakai kata-kata itu karena harusnya gue pakai kata-kata yang lain karena cemburu juga buat apa gue nggak berhak buat cemburu sama Lola dan Angkasa. Mereka berdua seperti ini udah benar karena mereka juga mendapatkan semua kebahagiaan ini setelah mereka melewati berbagai rintangan yang pastinya sangat sulit. Mungkin gue sekarang bisa menyebutnya dengan kata iri, sebenarnya gue sendiri juga heran kenapa gue iri kayak gini padahal gue nggak boleh kayak gini gua harus ingat kalo gua masih punya Aurora. Batin Galaksi tersebut.
Sementara Aurora yang sedang dipikirkan oleh Galaksi itu sekarang ini sedang sendirian saja di depan kelasnya. Ternyata hanya masuk sebentar saja saat mereka sedang presentasi dan setelah mereka sudah selesai presentasi dosen mereka langsung pamit pergi karena ada acara yang lain. Tampak sekarang ini, iya sedang menunggu Galaksi dan yang lainnya. Aurora tadi sudah melihat di grup bahwa ternyata Raisa baik-baik saja karena tak ada yang serius dari lukanya itu. Ia pun ikut lega mendengarnya dan tadi Aurora juga melihat bahwa setelah pergi ke rumah sakit mereka semua langsung pergi ke kos-kosan Septian karena memang tidak ada tujuan lain selain ke situ.
Mereka tadi berpikir bahwa mereka tidak akan bisa ikut ke kelas mereka karena sudah terlambat lama jadi mereka memilih untuk membolos saja. Aurora sendiri sekarang tidak menghubungi mereka semua karena ia tahu bahwa mereka sedang berkumpul. Biarlah mereka berkumpul saat ini ia tidak akan mengganggu karena di sini pun ia juga baik-baik saja walaupun sendiri.
"Sendirian aja Aurora? Cowok Lo kemana? Ngikutin mantannya ya? Belum bisa move on tuh si Galaksi dari Lola." ujar salah satu teman kelas dari Aurora yang sepertinya akan mau memanas-manasi Aurora. Namun tentu saja Aurora tidak mudah terbakar karena ia sangat tenang menghadapi semua ini. Lagipula ia juga tahu bahwa sekarang ini Galaksi pure berteman dengan Lola. Memang apa salahnya jika dirinya saat ini juga berteman dengan mantan dari pacarnya? Apa salahnya juga jika pacarnya sekarang masih berhubungan baik dengan mantannya? Bukankah itu semua tidak ada masalahnya? Orang lain saja yang hanya mencari masalah tersebut.
"Iya, tadi mereka lagi nengokin Raisa ke rumah sakit bareng-bareng. Gue nggak ikut karena gue tadi ada presentasi." jawab Aurora dengan tenang.
Galaksi, mereka lagi nyoba buat manas-manasin aku sekarang tentang kamu dan Lola yang mana kamu sekarang lagi sama Lola. Memang ga hanya berdua saja dan aku yakin kalo ga ada lagi hubungan antara kalian berdua. Aku bisa yakin kan Gal kalo kamu beneran udah ga cinta sama Lola? Kamu beneran udah ga mengharapkan Lola? Aku cuma takut terluka saja Galaksi. Tapi aku yakin bnaget kalo kamu ga akaj pernah ngelukain aku. Justru kamu penawar lukanya dan kamu yang membuat aku sembuh seiring berjalannya waktu. Aku harap kita akan selalu seperti ini ya Galaksi. Aku sangat berharap kalo nantinya ga akan ada yang berani ganggu kisah cinta kita ini. Karena aku ingin kita untuk selamanya juga, bukan hanya untuk sementara. Semoga doa dan harapanku ini dikabulkan sama Tuhan ya. Batin Aurora.