Siera menghela nafasnya lelah. Setelah rapat selama berjam-jam dengan para manager dan juga Digo sebagai CEO, akhirnya wanita itu selesai menjalankan tugasnya. Dan tadi dia sudah akan kembali ke ruangannya sendiri. Namun Digo justru menariknya dan menggiring Siera ke ruangan pria itu. Padahal pekerjaan Siera juga masih banyak karena kemarin dia ijin pulang awal. Namun Digo tidak mau terima alasan apapun. Pria itu justru meminta Siera mengerjakan pekerjaannya di ruangan Digo. Tapi Siera tau hal itu tidak akan mungkin karena kalau Siera berada di ruangan pria itu bersamanya, maka dia tidak akan bekerja. Digo pasti akan terus mengajaknya mengobrol seperti sekarang. “Kamu mau teh hangat apa teh aja?” Siera memutar bola matanya malas. Dia lelah namun Digo tak henti mengganggunya, padahal ya