Chapter 22 : Menghilang

1352 Kata

Sisi hampir tidak bergerak sama sekali saat pria itu sampai tepat di hadapannya. Seulas senyuman dia berikan untuk wanita itu. "M-Mas Andra?" Pria itu memandangnya lama, kemudian mengangguk samar. Dan seketika Sisi terisak hebat. Wanita itu menutup mulutnya dengan tangan karena tak kuasa menahan kerasnya tangisan. Sisi menggeleng tak percaya pada apa yang dia lihat kini. Rasanya seperti mimpi. Bagaimana mungkin Andra yang dia ketahui sudah meninggal bisa berdiri di hadapannya, memegangi pundak Sisi dengan kedua tangannya yang hangat. Lalu menyebutkan nama Sisi dengan nada lembutnya. Hanya wajahmu yang terukir di dalam hatiku. Abadi dan takkan pernah terganti. "Mas..." tangis wanita itu. Dia menyentuh tangan Andra yang ada di pundaknya. Rupanya pria itu memang nyata, bukan hanya khayal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN