Pisah Ranjang

2492 Kata

Andreas merapikan kemejanya sembari menatap pantulan diri pada cermin. Tangan kanannya sesekali mengusap-ngusap dasinya pada kerah baju, kemudian menyisir rambutnya yang sudah memutih itu dengan tangan. Setelah itu ia menyemprotkan parfum sedikit pada tangan lalu menempelkannya pada kedua sisi leher dan juga lengan kemejanya. Andreas memang sudah tidak muda lagi. Namun, sisa-sisa wajah tampannya dulu masih membekas dan kini tidak menghilang. Beberapa orang kadang ada yang terang-terangan menyebut Andreas tampan. Karena memang kenyataannya seperti itu. Tidak heran kalau anak cucunya punya wajah yang tidak bosan untuk dipandang. "Hari ini ada pertemuan penting dengan para pemilik saham, di Hotel Angkasa." Faresha yang menunggu sedari tadi di depan pintu kamar langsung menjelaskan skedu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN