Setelah Badai

1095 Kata

Laki-laki yang tengah terbaring di tempat tidur itu menggeliat kecil sembari mengerjap-ngerjapkan matanya saat mendengar samar-samar suara isak tangis tertahan. Ia melongokan kepala di balik selimut, kemudian memicingkan mata karena masih mengantuk. Ia sontak membuka lebar matanya, memaksa diri untuk bangun. Sosok sang istri tengah terduduk di atas sajadah dengan mukenahnya. Berdzikir dengan air mata yang berlinang deras tanpa henti. Bahkan, tetesan-tetesannya terjatuh mengenai mukenah. Alfi perlahan mendudukan diri, menyingkap selimut. Ia mendesah samar melihat Annita yang kini bahunya makin bergetar naik-turun. Dengan sesegukannya yang ia berusaha tahan. "Sayang?" Annita perlahan mendongak dengan air mata berlinang membuat Alfi mendecak samar. Lalu melangkah turun dan duduk di depan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN