"Ohhh… Sungguh membuat kaget! Tiba-tiba muncul begitu!" ucap Arthur. Bertahan dengan raut wajah tengil yang ditambah riak kaget yang dibuat-buat.
Menyambut kalimat Arthur, Barbatos segera memasang tatapan tajam, sedikit memamerkan gigi taring mengerikan keluar dari balik sela mulutnya sebelum kemudian, melirik kearah Bunga Udumbara Fatamorgana.
Tanpa mengucap kalimat apapun, sekedar ekpsresi kesal tampak mengerikan, sosok salah satu jajaran terkuat ras Iblis Hell Orb itu, mulai menyebar deru kobaran Hell Fire. Kobaran Hell Fire yang memiliki intensitas serta kualitas jauh berbeda, lebih tinggi dari biasa digunakan oleh Arthur.
Bagaimanapun juga, Barbatos memang adalah pemilik asli dari Hell Fire. Sang pencipta. Sementara Arthur, sekedar meminjam darinya.
*Tapp….!!!
Derak Hell Fire murni, bergerak dalam kobar begitu liar, begitu pekat untuk menyapu ruang sekitar saat sosok Barbatos, kembali lenyap. Muncul dalam pendaratan ringan tepat di muka kelopak Bunga Udumbara Fatamorgana.
Bertahan dengan raut wajah mengerikan karena Arthur dengan kurang ajar memakai nama Lord Kegelapan sebagai sarana untuk memaksa ia bergerak, Barbatos, mengangkat tangan untuk kemudian perlahan menyentuh kelopak Bunga Udumbara Fatamorgana.
Sosok Ras Iblis, sedikit memberi sentuhan langsung kobar kecil Hell Fire menyala di ujung jari telunjuk, pada kelopak.
Sentuhan dari salah satu Ras Iblis terkuat, bersambut Bunga Udumbara Fatamorgana, tampak tak lagi coba melakukan perlawanan. Tangisan pilu yang sempat terdengar menggema tanpa henti dengan alunan keras, seketika kembali mendayu lirih seperti diawal sebelum kemudian berkembang menjadi sunyi. Sama sekali tak lagi terdengar.
"Ohhh… Dia ketakutan?"
Kejadian tak terduga tersaji dihadapannya, segera membuat kening Arthur penuh kerutan heran. Bagaimana tidak, itu seperti Bunga Udumbara Fatamorgana, tunduk alami dihadapan sosok penuh d******i Barbatos. Dihadapan secuil kobar Murni Hell Fire.
Arthur masih menatap dengan sorot mata heran saat suara mendengung berasal dari tubuh Barbatos, terdengar menggema cukup keras. Sosok salah satu Ras Iblis terkuat Hell Orb tersebut, mulai kembali menarik sebaran Hell Fire Murni sempat menggelora liar, untuk masuk kedalam tubuhnya.
Bersama tertariknya Kobar Api Hitam, termasuk juga yang tadi sempat dikeluarkan oleh Arthur, sebaran kabut biru muda Bunga Udumbara Fatamorgana, juga ikut berkurang secara signifikan.
Situasi kemudian berkembang Jubah Bayangan, tanpak mulai melahap liar layaknya seekor makhluk buas kelaparan seluruh sebaran sisa dari kabut biru muda.
"Hmmmm…! Sepertinya aku bisa santai sekarang!" gumam Arthur, menarik kembali rantai Hantu, untuk berubah menjadi sebaran Chi kuno Rasa takut, sebelum kemudian lenyap.
Sang Putra Kegelapan, sekedar menampilkan wajah santai saat membiarkan Jubah Bayangan, menyelesaikan urusan.
"Hmmm… Meski tampak tinggal sisa-sisa saja, nyatanya itu cukup melimpah!" gumam Arthur. Mengerutkan kening saat melihat Jubah Bayangan, belum selesai juga menyerap semua sisa sebaran Kabut biru muda walau itu sudah tampil begitu rakus dalam tiap lahapan.
Bertahan kembali hening ketika Arthur menyelesaikan gumam, Jubah Bayangan melanjutkan proses menyerap seluruh sisa-sisa kabut biru muda.
Hingga pada momen tertentu, setelah lewat beberapa saat terus menyerap kabut sisa biru muda Bunga Udumbara Fatamorgana, sebuah letupan keras tiba-tiba terjadi.
Letupan keras yang menggelegar bersama Jubah Bayangan, bermandikan aliran Chi kuno tampak serta terasa begitu misterius.
"Ohhhh… Apalagi itu? Kuharap bukan hal berbahaya?" gumam Arthur. Bertahan menatap lekat situasi aneh Jubah Bayangan.
Tak terduga, salah satu item misterius milik Arthur, manifestasi Lord Kehampaan, Panglima Lord Kegelapan, seperti baru mendapat kenaikan tingkat tertentu.
Perkembangan tak terduga yang segera membuat Arthur, justru memasang wajah seperti berfikir. Apakah hal baik, atau hal buruk baru terjadi pada situasi Jubah Bayangan.
"Hahhh….! Kenapa sekarang aku sering jatuh pada pemikiran rumit tak berguna?" gumam Arthur. Lekas coba kembali berfikir sederhana.
Memilih untuk menganggap itu adalah hal baik salah satu item misterius kelas tinggi terikat kontrak dengannya, mendapat kenaikkan kualitas. Tambahan kekuatan cukup bagus dibalik lengan baju dalam usaha menaklukan Tartarus Land kedepannya.
"Itu tampak masih belum cukup hingga membuat Jubah Bayangan, mendapat letupan membuka segel seperti Rantai Hantu!" lanjut Arthur. Kembali bergumam.
"Mungkin aku bisa melanjutkan metode seperti ini!" tutup Arthur. Kembali mendapat ide tertentu yang melintas dalam benaknya.
Ide memanfaatkan serbuk sari halusinasi produksi Bunga Udumbara Fatamorgana, dimana tampak juga memiliki aliran Chi kuno misterius selaras dengan kebutuhan Jubah Bayangan, untuk terus menambah tingkatan dari item misterius manifestasi dari Lord Kehampaan tersebut.
Arthur, masih berada dalam renungan beberapa ide saat suara seperti desiran ringan, terlintas ditelinganya.
Jubah Bayangan, tampak telah selesai menyerap seluruh serbuk sari Halusinasi hingga benar-benar tak menyisakan sedikitpun.
Bersama dengan telah selesai kegiatan melahap Jubah Bayangan, Bunga Udumbara Mentari Fatamorgana pada sisi lain, tampak telah sepenuhnya lunglai. Tak lagi coba melancarkan aksi atau bentuk perlawanan apapun.
Situasi yang membuat Arthur, tampak cukup mudah, seperti tanpa usaha apapun, mencabut tangkai Bunga Udumbara Fatamorgana. Menarik keluar sejumput akar yang terlihat memanjang, menjuntai pada bagian bawah tangkai.
"Hmmmm… Karena Bunga Udumbara Fatamorgana ini seperti cocok dengan kebutuhanmu, aku akan menempatkan kau disekitarnya!" gumam Arthur.
Menutup kalimat, Arthur melanjutkan dengan membuat gerak menjentik jari. Hendak menarik masuk Bunga Udumbara Fatamorgana sekaligus Jubah Bayangan, kedalam Spacial Ring.
*Woosshh…!!!
Hanya saja, kejadian selanjutnya, justru membuat raut wajah Arthur menjadi terkejut. Bukan menarik masuk dua hal ada didepan, Spacial Ring, malah mengeluarkan kobaran liar Hell Fire melompat dari dalam.
"Hei! Barbatos! Apa lagi ini?" seru Arthur. Lekas mengalihkan pandangan kepada sosok yang menurutnya bertanggung jawab atau mampu memberi penjelasan.
"Hmmm, itu adalah efek dari peningkatan kualitas dan kuantitas ruang Spacial Ring tadi kau inginkan!" ucap Barbatos. Dengan wajah malas, mulai menjawab pertanyaan Arthur.
"Wilayah khusus dengan formasi segel penahan, telah kusiapkan didalam sana! Kau tinggal melakukan proses menanam Bunga Udumbara Fatamorgana!" tutup Barbatos. Sebelum sosoknya, tiba-tiba lenyap seperti dilahap oleh Hell Fire.
"Hei! Bagaimana aku menanam? Kenapa tak sekalian mendetail sialan!!" bentak Arthur. Menampilkan wajah benar-benar kesal.
Tentu tak mendapat balasan apapun dari Barbatos, seruan Arthur sekedar menggema pada udara kosong. Seolah itu Spacial Ring yang justru menjawab dengan menarik Bunga Udumbara Fatamorgana dan Jubah Bayangan, masuk kedalam setelah sempat diselimuti kobar Hell Fire.
*Woosshh…!!!
Suara kobar liar selanjutnya, menjadi layaknya tanda saat segala proses, selesai. Kobar Hell Fire, lenyap mengikuti Bunga Udumbara Fatamorgana dan Jubah Bayangan.
"Hmmmm… Terasa tak beres!"
"Sebaiknya periksa langsung saja didalam!" gumam Arthur, sempat menatap lingkungan sekitar yang kini menjadi sunyi. Sebelum melempar kesadaran menuju ruang bagian dalam Spacial Ringnya.
****
Kesadaran Arthur, atau biasa disebut wujud mental, merasuk untuk melayang ringan menjelajah ruang Spacial Ring miliknya.
'Hmmmm…. Ini menjadi lebih besar lagi dari terakhir tadi kuperiksa!' gumam Arthur. Dalam sapuan mata singkat, dapat melihat bahwa ukuran ruang penyimpanan Spacial Ring, bertambah semakin lebar beberapa kali lipat.
Ukuran yang bertambah lebar, mungkin bukan hal yang patut dicemaskan oleh Arthur, justru malah bagus karena ia bisa menyimpan lebih banyak item. Hanya saja, bersama semakin luasnya ukuran, itu juga tampak hal ganjil menghias ruang Spacial Ring. Kobaran membara Hell Fire bertebar dibeberapa sudut.
Kobaran inilah dimana tentu bukan hal normal berada dalam ruang penyimpanan Spacial Ring, membuat Arthur sedikit merasa tak nyaman.
Terlebih lagi, itu bukan dirinya menyalakan Hell Fire, melainkan Barbatos.
'Hei! Disana tampak tak bagus! Dasar Barbatos sialan! Asal saja menempatkan Hell Fire!' dengus Arthur, melihat pada satu sudut tertentu, kobar liar Api Hitam, terlalu dekat dengan simpanan Sumberdaya miliknya.
Lekas melayang pada lokasi ia cemaskan, Arthur membuat gerak sapuan tangan untuk memindahkan sejumlah sumberdaya agar tak sampai tersambar kobaran Hell Fire.
'Hmmmm… Merepotkan! Aku harus melakukan banyak pengaturan ulang!'
Kembali mendengus, Arthur yang tak nyaman dengan posisi letak berbagai sumberdaya, kini sibuk bergerak kesana-kemari untuk memindahkan. Memilih satu lokasi khusus digunakan untuk mengatur simpanan sumberdaya-nya.
Lokasi khusus yang dirasa cukup jauh dari jangkauan derak liar Api hitam berkobar disekitar.
'Konyol! Ini sama saja dengan tak bertambah luas!'
Mengamati lebih teliti, Arthur justru merasa keberadaan Hell Fire didalam Spacial Ring, malah menggangu. Mempersempit fungsi ruang penyimpanan.