Blurb
Happy Reading selamat membaca. Bijaklah dalam membaca, ini hanya cerita fiksi author yang tingkat halunya perlu dipertanyakan. Wkwkwk. Jadi, selamat membaca sekali lagi.
***
Rangga Aditya menatap tidak percaya kedua gadis di depannya yang mengajak dirinya menikah, dan sudah datang ke rumahnya bagaikan melamar seorang wanita. Sialan. Dirinya bukan wanita, dirinya adalah seorang lelaki dan seharusnya ia yang melamar wanita bukan wanita yang melamar dirinya.
“Jadi, kalian ingin melamar anak saya? Saya tidak pernah mempunyai cita-cita punya menantu dua,” ucap wanita paruh baya yang tak lain adalah Mama dari Rangga.
Merlin dan Moni mengangguk, dua gadis yang sedari kecil bersahabat dan memiliki janji konyol, kalau mereka akan menikah dengan satu wanita dan berbagi suami. Dan mereka menyukai dan mencintai pria yang sama yaitu, Rangga Aditya teman mereka sedari SMA dan Rangga sekarang sudah menjadi seorang pengusaha sukses.
“Iya, kami mau menikah dengan Rangga, kami mencintai anak ibu dan bapak, jadi, izinkan kami menikah dengan Rangga,” ucap Moni yang diangguki oleh Merlin.
Santi dan Herman, menatap pada anaknya yang sedari tadi diam dan tidak tahu harus mengatakan. Santi berpikir kenapa anaknya selaris ini, kemarin beberapa wanita datang melamar anaknya. Sekarang dua wanita penampilan sama, rambut sama, dan wajah hamper sama seperti adik-kakak.
“Kalian bersaudara?” tanya Herman pada akhirnya. Tidak mau anaknya menikah dengan wanita yang bersaudara.
Merlin menggeleng, “kami sahabat. Bukan bersaudara.”
Herman dan Santi mengangguk. “Kami terserah Rangga saja, karena dia yang akan menikah bukan kami,” ucap Santi menyerahkan semuanya pada anaknya.
Rangga tersenyum pada Moni dan Merlin, ternyata dirinya bisa mendapatkan keduanya. Dari masa sekolah menyukai Moni dan Merlin, sekarang dua gadis itu menatapnya dengan penuh harapan. Lelaki mana yang akan menolak, dilamar oleh dua gadis yang sangat cantik dan bisa akur nanti jadi istri pertama dan istri kedua.
Moni dan Merlin menatap Rangga penuh harap, agar pria itu menerima mereka.
“Baiklah, saya akan menerima kalian,” ucap Rangga membuat Moni dan Merlin berpelukan dan merasa senang.
***