Malam pun datang, dahlima dan bu Darti sudah berada di rumah, masing-masing mereka memasuki kamarnya, waktu masih menunjukkan jam 10 malam, dahlima berada duduk di meja rias berkaca sambil menyisir rambutnya, ia kemudian berbicara pada dirinya sendiri di depan kaca. Kamu cantik dahlima, tapi sayang sejak SMP kamu sudah kehilangan keperawanan, semoga saja ada pria yang menerimamu dahlima, tersenyum-senyum ia berbicara dengan dirinya di depan kaca, terlihat dari kaca seseorang lelaki berdiri di belakang penuh luka di wajah, sontak matanya membelalak kaget, dengan cepat menoleh, namun tidak ada apa-apa, ia kembali melihat kaca lelaki itu masih tetap ada berdiri, mata kanan lelaki itu keluar penuh dengan tetesan darah di wajah, wajah dahlima mendadak berubah ketakutan, gemetar seluruh tubuhn