Arumi menatap Ren yang tertidur di sofa ruang baca karena menemaninya. 2 jam yang lalu Ren sudah rewel ingin ditemani tidur, tetapi Arumi menolak karena dia tengah asik dengan dunianya. Saat Ren pulang kerja, suaminya itu memberikannya dua buku sketch yang besar untuk Arumi gunakan untuk menjadikannya jurnal barang-barang Sifa yang selalu ia selipkan di dalam buku diarynya. Bahkan Arumi mencetak beberapa potongan kalimat dalam buku Sifa yang menurutnya indah untuk ditempel dalam jurnal. “Mas, bangun … aku sudah selesai, ayo kita tidur,” ajak Arumi sambil membangunkan suaminya perlahan. Ren terbangun dengan mata sebelah menutup, rambut yang acak - acakan dan masih setengah sadar. Arumi tampak tersenyum gemas dan merangkul lengan Ren yang berjalan sempoyongan karena masih setengah tidur. Se