1998

1398 Kata

Ren menatap Arumi yang asik di dapur dari balik kaca jendela taman dimana ia menghabiskan beberapa batang rokok pagi itu. Hati Ren terasa gelisah. Melihat mata Arumi yang masih sembab setelah menangis semalam membuatnya tak bisa tenang. Tadi malam ia tak bisa tidur karena menyadari bahwa Arumi masih belum bisa memaafkan dan menerimanya. Kedatangan mereka menemui Admadireja membuat Arumi kembali menyadari apa yang ia rasakan. Ada perasaan malu dan bersalah di hati Ren. Ia merasa gelisah karena Arumi berubah pendiam dan kembali murung. Ren takut Arumi masih membencinya. Kini perempuan itu sibuk menyibukan diri dari subuh di dapur untuk memanggang kue. Aroma wangi kue tak mampu membuat Ren mendekati istrinya. Ia merasa gugup sehingga harus menghabiskan beberapa batang rokok untuk menenangk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN