Karina menuangkan teh panas ke dalam cangkir untuk Ratih, ketika melihat mertua perempuannya itu keluar dari dalam kamar tidurnya. Semilir aroma bunga dari parfum yang Ratih semprotkan tercium lembut saat ia datang dan duduk bersama menantu perempuannya. Karina menatap ibu mertuanya itu dengan pandangan kagum. Kemarin mertuanya ini baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 61 tahun tetapi raut wajahnya masih cukup kencang, tubuhnya masih ramping dan ia masih berdandan cantik. Perempuan ini merawat dirinya dengan sangat baik. “Aku iri sama Mami, semoga ketika aku seusia mami tubuhku masih proposional dan wajahku juga masih menarik,” ucap Karina tulus memuji mertuanya. “Kalau kamu ingin seperti itu, kamu harus mulai merawat dirimu dari sekarang, Rina. Tak ada kata terlambat untuk terus