Arumi terbangun saat ia mendengar suara seseorang tengah bolak balik di dalam kamarnya. Perlahan ia membuka matanya dan melihat Sri yang tengah mengeluarkan isi koper milik Arumi pelan-pelan dan dan menatanya di lemari. Arumi mencoba untuk mengumpulkan nyawanya. Tubuhnya masih mengenakan bathrobe milik Ren, tenggorokannya terasa kering tetap tubuhnya terasa lebih nyaman. Saat melirik ke arah jam Arumi menyadari bahwa ia tertidur cukup lama. “Sri,” panggil Arumi sambil menggerakan kepalanya ke kanan dan ke kiri. “Mbak Rumi sudah bangun? Maaf ya mbak, pasti kebangun karena saya terlalu berisik,” ucap Sri sambil menyembulkan kepalanya dari balik pintu. Arumi segera menggelengkan kepalanya perlahan. “Mas Ren bilang, mbak Rumi jangan dibangunkan, karena lagi butuh istirahat. Tapi ini u