40. Jawaban Ayah

1817 Kata

“ ... Will you marry me, Rin?” Dadaku terasa penuh, benar-benar penuh sampai rasanya agak sesak. Air mataku menggenang, tetapi senyumku mengembang lebar. Rasa bahagia, haru, dan kaget, semua bercampur jadi satu. Ingin rasanya aku mengabadikan momen ini, tetapi sayangnya aku tidak tega membiarkan celana Pak Dipta terus kotor terkena pasir pantai. “Apa harus banget saya jawab, Pak?” “Pertanyaanmu sungguh retorik.” “Bukannya sudah jelas?” “Saya ingin yang lebih jelas lagi.” Aku menarik napas panjang, lalu mengembuskannya perlahan sembari mengangguk beberapa kali. “Yes, i will.” Senyum kami merekah lebar, lalu Pak Dipta segera berdiri dan meraih sebelah tanganku. Dia mengambil cincin putih dari kotak beludru lalu memakaikannya di jari manis tangan kiriku. Aku mendongak, dan deti

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN