Xu Tan Wei

2963 Kata
Gadis ber-hanfu krem dengan rambut hitam panjang diikat itu umurnya kira-kira sama dengan Li Xian dan Chyou, ia sedang bersembunyi di ujung ruangan kecil itu saat dua pemuda tiba-tiba masuk ke dalam sana mencoba mencari tempat persembunyian, tak jauh berbeda dengan Li Xian dan Chyou, gadis di dalam ruangan itu juga tak kalah kagetnya. “Si…si..siapa kalian?” ucapnya sambil terbata-bata. “Psssst…”Huanran buru-buru menaruh telunjuk di mulutnya memberikan isyarat kepada gadis itu, namun tak mempan gadis itu malah hampir berteriak, untungnya Li Xian buru-buru menutup mulut gadis itu dengan tangannya, membuat yang keluar dari mulutnya hanyalah gumaman. Suara di luar terdengar semakin jelas dan semakin mendekat, Li Xian dan Chyou buru-buru menundukkan badannya di ujung ruangan, Mereka bertiga —Li Xian, Chyou, dan si gadis misterius— bersembunyi di ruangan sempit dan gelap itu. Gadis ini …apa yang dia lakukan di sini, mungkinkah dia salah satu dari wanita-wanita tadi, atau… jangan-jangan dia malah satu dari komplotan itu? Li Xian mulai menebak-nebak di dalam hati mengenai siapa gadis yang sedang bersembunyi dengannya saat ini. Di sisi lain Chyou sudah siaga bersiap menghunuskan pedangnya, siap bertarung jika tiba-tiba saja lokasi persembunyian mereka diketahui, namun beberapa saat kemudian suara langkah kaki di luar bukan masuk ke dalam melainkan hanya lewat saja dan perlahan menjauh hingga akhirnya kembali hening tak ada suara sama sekali. Li Xian dan Chyou sedang fokus mendengarkan langkah kaki di luar memastikan kalau kondisi benar-benar sudah aman hingga mereka tak sadar kalau wanita itu diam-diam mengeluarkan sebilah belati dari balik lengan hanfunya, dalam sekejap mata ia sudah mengayunkan belati itu ke arah tangan yang membungkam mulutnya. Li Xian lengah ia sama sekali tidak menduga gerakan ini. Srat!! darah segar mengucur dari lengan yang terkena goresan belati itu. Belati itu mengenai lengan kanan Li Xian, membuat luka memanjang sekitar sepuluh senti di lengan atasnya, dengan refleks ia melepaskan tangannya dari gadis itu. Seperti pepatah ‘Gajah di pelupuk mata tidak tampak, kuman di seberang lautan tampak’. Ia siaga dan berusaha menghindar dari bahaya yang tak terlihat dan berada di kejauhan namun tak menyadari bahaya yang jelas-jelas ada di depan mata. “Kau...“ Li Xian menatap gadis itu dengan tatapan tajam sambil memegangi lengannya kuat-kuat. Darah segar seketika memenuhi lengan bajunya, mengubah warna bajunya seketika dari biru menjadi merah darah. “Pa— Pa— Gongzi!” Chyou terkejut saat melihat lengan tuannya sudah basah oleh darah, Ia buru-buru merobek bagian bawah bajunya dan mengikatnya ke lengan tuannya. Kemudian ia segera mengalihkan pandangannya ke arah gadis yang sedang terpaku di hadapan mereka tangan kanannya langsung menghunuskan pedang yang ada di tangannya tepat di leher gadis misterius itu, “Siapa kau! Apa yang kau lakukan?“ seru Chyou. Tangan gadis itu gemetaran, ia spontan menjatuhkan belati yang ada di genggamannya. “Ha— Harusnya aku yang bertanya siapa kalian! kalian yang tiba-tiba masuk kesini,” Jawab gadis itu tak mau kalah meski sebenarnya ia merasa takut, “dan kau!” Telunjuknya menunjuk ke arah Li Xian, “siapa suruh kau tiba-tiba masuk dan membungkam mulutku!” “Gongzi! Kau tak apa?” tanya Chyou dengan wajah panik. “Tak apa, ini hanya luka luar saja.” Li Xian lalu dengan segera mengalihkan pandangannya kembali ke arah gadis itu, ”Xiaojie sebelum aku menuntut atas apa yang barusan kau lakukan sekarang katakan siapa kau sebenarnya dan sedang apa kau di sini?" Sembari menunggu jawaban Li Xian menimbang-nimbang mengenai identitas gadis itu, kalau dia bagian dari komplotan itu untuk apa dia juga mengendap-ngendap di ruangan gelap ini, apa jangan-jangan dia salah satu dari gadis-gadis yang tadi ada di sini? “Apa kau salah satu dari gadis-gadis yang dikurung tadi?” Tanya Li Xian penasaran “Gadis-gadis?” Gadis itu terdiam sesaat, mencoba mencerna pertanyaan Li Xian. “Ah Jadi memang benar mereka tadi ada disini, lalu kalian kemanakan mereka??” tanya gadis itu dengan nada tinggi. Li Xian menatap gadis itu kemudian berkata “Hei hei, itu yang mau kutanyakan padamu, kenapa kau malah balik bertanya padaku.” “Mana aku tahu, saat aku sampai di sini tempat ini sudah kosong.” Gadis itu terdiam sesaat, “Jadi…kalian bukan anggota komplotan ini?” tanya gadis itu penuh selidik sembari memicingkan matanya. “Tentu saja bukan,” sahut Li Xian dengan tegas, “lalu kau sendiri?” “Tentu saja aku juga bukan.” dia menatap ke arah dua pemuda di depannya, “hmmm bagaimana aku bisa mempercayai perkataanmu?” “Hhhhh kau pikir bagaimana juga aku bisa mempercayaimu?” ujar Li Xian juga tak mau kalah. “Gongzi, bisakah anda hentikan dulu obrolan ini, Luka anda harus segera diobati, lihatlah darahnya terus mengucur keluar.” Kata Chyou memotong pembicaraan. Gadis itu melirik ke arah lengan Li Xian, ia merasa bersalah tapi di sisi lain ia juga tidak bisa mempercayai dua pemuda itu, setelah menimbang-nimbang beberapa saat gadis ia berkata, “hmmmm, Aku tahu sebuah rumah kosong tak jauh dari sini, aku bisa menjahit lukamu di sana, Luka di lenganmu itu sepertinya cukup dalam.” “Cukup dalam kau bilang? wah kemampuan belatimu sangat luar biasa. Kau yang melukaiku dan sekarang kau juga yang mau mengobatinya, kau pasti bercanda. kau yakin bukan mau memotong lenganku ini kan?” Timpal Li Xian sambil tersenyum sinis. “Terserah kau mau percaya atau tidak, yang jelas kupastikan kau tak akan menemukan tabib di dekat sini, saat kau bisa menemukan tabib mungkin saja kau sudah mati kehabisan darah.” Kata Gadis itu dengan nada kesal. “Wow aku terharu, kau ternyata baik sekali Xiaojie, aku hampir menangis oleh kebaikan hatimu.” Katanya masih dengan nada nyinyir. “Bagaimana aku tahu kau sedang menjebak kami dan hendak membawa kami kepada komplotan itu?” Tanya Li Xian yang membuat gadis itu melotot tak habis pikir. “Huh, untuk apa aku susah payah menjebak kalian sedangkan kita sudah di sarang musuh, sekarang terserah padamu mau percaya atau tidak aku tidak peduli.” “Xiaojie kau sungguh bisa mengobati luka?”Tanya Chyou dengan wajah serius yang dijawab dengan anggukan oleh gadis di depannya. “Gongzi jangan berdebat lagi, ayo kita ikuti dia saja lagipula kalau dia benar-benar mau menjebak kita, kita berdua sudah cukup untuk melawan mereka, lihat darahnya semakin banyak….” Kata Chyou dengan nada cemas berusaha mengakhiri perdebatan dua manusia di depannya. **** Li Xian dan Chyou pada akhirnya mengikuti gadis itu menuju ke sebuah bangunan kosong di tengah hutan, tempat yang di maksud gadis itu terletak kurang lebih dua li dari penginapan tadi berada, sebuah rumah reot di tengah hutan yang nampaknya sudah lama sekali tak ditempati, daun daun kering berserakan di halaman rumah, sarang laba-laba menggantung di setiap sudut dan perabotan-perabotan yang ada juga tertutupi debu, Chyou buru-buru mengeluarkan obat yang ada di dalam buntalan kain, Setiap melakukan perjalanan sudah menjadi kebiasaan baginya untuk membawa berbagai obat-obatan yang telah disiapkan oleh tabib istana untuk berjaga-jaga. Gadis itu masuk ke dalam ruangan sambil membawa sebaskom air untuk membersihkan luka. Ia kemudian dengan hati-hati menyeka luka di lengan Li Xian. Li Xian mendesis menahan sakit, ”Kemampuanmu menggunakan belati sungguh luar biasa nona,” Melihat lengan Li Xian, Gadis itu menjadi merasa bersalah, “Aku tak bermaksud melukaimu…lagi pula siapa suruh kau tiba-tiba masuk dan membungkam mulutku.” Bibit-bibit perdebatan itu kembali muncul. “Ha ha ha Kalau aku meminta izin sebelum membungkam mulutmu, kau sudah keburu berteriak dan menyadarkan semua orang.” Jawab Li Xian tak mau kalah. “Eh siapa suruh kau tiba-tiba masuk dan mengagetkanku?” Jawab gadis itu, ia mulai merasa kesal karena pria di depannya terus menerus mengungkit-ungkit hal itu. Perdebatan dua orang itu masih berlanjut, seakan mereka hanya berpindah tempat bertengkar saja, Chyou hanya mendengarkan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya sebelum akhirnya dia berbicara, “Hmmm Gongzi, Xiaojie bisakah kita hentikan dulu perdebatannya? Aku takut saat kalian selesai berdebat ruangan ini sudah banjir oleh darah.” Kata Chyou lagi-lagi menyela perdebatan mereka. Li Xian menghela napas panjang, ia menyadari bahwa ini cuman kesalah pahaman jadi tak ada gunanya terus-terusan berdebat, “hmmm baiklah baiklah, wanita memang selalu benar aku minta maaf karena kelancanganku tadi xiaojie.” “Huh apa maksudmu wanita selalu benar, jelas-jelas kau yang memulai dulu.” Gadis itu mendengus kesal. Li Xian menarik napas panjang kemudian tersenyum, “Nona penolong baik hati, dengan sepenuh hati aku meminta maaf karena telah mengejutkanmu tadi.” Nada bicaranya sudah jauh berbeda kali ini. “Harusnya kau begitu sedari tadi.” jawab Tan Wei sambil tersenyum puas. “Nona baik hati sebelumnya bolehkah kami tahu namamu?“ Tanya Li Xian dengan sopan. “Tan Wei…Xu-Tan-Wei,” Kata gadis itu menyebutkan namanya, “Kalian?” “Aku Huanran dan dia adalah Chyou.” Balas Li Xian dengan refleks. “Kau nampaknya mengetahui ilmu pengobatan, apakah kau seorang tabib Xu Xiaojie?” tanya Chyou saat ia melihat gadis itu membersihkan luka tuannya dan bersiap untuk menjahit luka. “Bukan bukan bukan, aku bukan tabib, hanya saja aku sering mengobati luka kuda-kuda piaraan pamanku.” Jawab gadis itu dengan santainya, Li Xian dan Chyou saling bertatapan, “kalian tahu betapa tebalnya kulit kuda-kuda itu? Kalau kulit manusia…aku bisa menyelesaikannya dalam waktu sekejap.” Li Xian menelan ludah mendengarkan jawaban gadis itu, “Xiaojie, tanganku ini tidak sekuat kuda-kuda yang menjadi pasienmu terdahulu, jadi tolong lebih berbelas kasihan.” Kata Li Xian dengan ekspresi wajah memelas yang di buat-buat. “Sekarang diamlah, aku akan beraksi, kalau tidak mulutmu yang akan ku jahit.” Kata Tan Wei sembari tersenyum menyeringai seolah-olah siap mencabik-cabik mangsa di depannya, “Tapi..menangislah jika kau merasa kesakitan.” “Menangis? Huh luka sekecil ini bukan apa-apa untukku.” Kata Li Xian sambil membusungkan d**a. Melihat pemuda didepannya mendadak sok kuat Tan Wei sengaja mencubit perlahan luka itu. “Oh benarkah?” “Aissh!! Apa yang kau lakukan?” katanya sambil memelototi Tan Wei. Yang dipelototi hanya tertawa saja tanpa dosa, “Waw kau sungguh kuat Gongzhi, sekarang aku percaya kalau kau memang lelaki sejati.” Kata Tan Wei sambil tertawa mengejek. Chyou menahan tawa ia merasa geli namun juga kasihan pada tuannya. Kali ini suasana sudah jauh lebih cair, semua ketegangan rasanya sudah menghilang dalam sekejap. “Orang-orang di sukuku cukup terampil soal pengobatan, yaah meski aku cuman amatir tapi kalau luka seperti ini aku bisa melakukannya.” Gadis itu menjelaskan sambil tertawa dengan percaya diri membuat Li Xian sedikit bernafas lega. Apa yang diucapkan gadis itu nyatanya bukan omong kosong belaka, ia perlahan menjahit luka di tangan Li Xian, gerakan tangannya sangat terampil dan cekatan tak butuh waktu terlalu lama luka itu telah selesai dijahit, setelahnya ia menaburkan serbuk obat yang di bawa Chyou lalu membalutnya dengan perban. “Wah Nona, kemampuanmu sungguh mengagumkan,” Kata Li Xian setelah melihat betapa terampilnya gadis itu mengobati luka di lengannya. “Tentu saja, siapa suruh kau meragukanku.” Jawab gadis itu dengan senyum kemenangan. “Baiklah baiklah maafkan aku Xu Xiaojie sudah meragukan kemampuanmu.” Timpal Li Xian sembari menangkupkan kedua tangannya dan sembari membungkuk menunjukkan gestur terima kasih. “Xu Xiaojie mengenai penginapan itu, Bolehkah kami tahu alasanmu ada disana?” Gadis bernama Tan Wei itu terdiam, sebelum akhirnya mulai bercerita,” Aku berada di penginapan itu untuk mencari tahu keberadaan temanku, komplotan itu, kudengar sudah beberapa bulan terakhir ini mereka berkeliaran membawa gadis-gadis dari keluarga miskin atau gadis-gadis gelandangan di jalan-jalan sekitar Kota Yizhou, entah apa yang mau mereka lakukan. Salah seorang gadis yang ku kenal bernama Yihua juga dibawa oleh mereka, setelah bertanya kesana kemari aku berhasil mengikuti jejak mereka sampai ke penginapan tadi, tapi sesampainya di sana aku terlambat, seperti yang kalian lihat juga di sana sudah tak ada siapa-siapa.” “Apa kau sudah pernah melaporkannya ke petugas kepolisian?” “Tentu saja sudah, Huh aku curiga kalau mereka semua buta dan tuli, sudah beberapa kali aku melapor tapi mereka selalu saja menjawab dengan seribu alasan! Mereka benar-benar sekumpulan orang malas yang memakan gaji buta!” Membayangkan para petugas polisi itu Tan Wei menjadi semakin kesal, “dan kalian tahu, dengar-dengar komplotan itu terkait dengan pejabat penting di kota ini, makannya sangat sulit untuk melacak mereka. Li Xian dan Chyou seketika bertatapan, kali ini mereka memikirkan sebuah kemungkinan yang sama. Pejabat Hou. Pejabat yang sedang menjadi mangsa utama mereka. Jika benar dugaan mereka maka menyelidiki kasus ini bisa menjadi setali tiga uang. Disatu sisi ia bisa menyelidiki mengenai komplotan itu sekaligus mencari bukti-bukti kejahatan pejabat yang akan ia selidiki. "Sekarang kalian berdua, katakan mengapa kalian ada disana?” “Ehm...aku dan Chyou hanya kebetulan lewat dan melihat kalau rombongan itu nampak sangat mencurigakan jadi kami mengikuti gadis-gadis itu dan melihat mereka dibawa masuk ke dalam penginapan itu, karena sempat ketahuan kami akhirnya kembali masuk ke hutan mencari waktu yang tepat untuk kembali kesana, dan setelah kamu kembali sudah tak ada siapapun.” **** Angin malam semakin dingin, ketiga orang itu duduk di depan tungku api sambil memanggang hewan buruan yang ditangkap Chyou dari hutan tak jauh dari rumah reot itu berada, aroma daging yang dibakar memenuhi ruangan dan benar-benar menggugah selera. “Xu Xiaojie, apakah kau tahu apa yang akan mereka lakukan dengan para gadis itu?” tanya Chyou penasaran. “Aku tak yakin pasti, tapi dari desas-desus yang kudengar komplotan itu terkait dengan sindikat perdagangan wanita” “Dari mana kau mendengarnya?” “Saat sedang mengantarkan barang dagangan aku mendengar orang-orang di sekitar pasar membicarakan itu, tapi entahlah itu sungguhan atau desas-desus belaka.” “Sekarang yang paling penting kita harus mencari tahu kemana mereka memindahkan para gadis itu.” Kata Li Xian yang disusul dengan anggukan dua orang di depannya,” Xu Xiaojie bukankah kau bilang mereka sering menculik gadis-gadis gelandangan saat malam hari, lalu apa kau tahu di mana biasanya mereka berkeliaran di kota ini?” “Tempat dengan banyak gelandangan…” Tan Wei berpikir sesaat, “Pasar Tu! Ya pasar Tu! Disana banyak sekali gelandangan bertebaran.” “Jadi kita bisa mulai mengintai mereka dari sana.” Kata Chyou, ia sudah sangat paham dengan rencana yang ada di dalam pikiran tuannya. Li Xian mengangguk, “Sekarang kita pikirkan bagaimana cara kita bisa mengumpulkan bukti-bukti dam mengintai mereka agar tak ketahuan.” “Kalau begitu bagaimana kalau aku berpura-pura menjadi gadis gelandangan, saat mereka menangkapku aku bisa menemukan di mana Yihua berada.” Kata Tan Wei dengan santainya, membuat dua pria di depannya terkejut. “Tidak!” Seru Li Xian dan Chyou hampir bersamaan. “Xiaojie, itu sangat berbahaya, sama saja kau sukarela masuk ke mulut singa.” Timpal Li Xian, pemuda itu cukup terkejut dengan keberanian gadis itu. “Dengar baik-baik kalau aku menyamar akan lebih cepat kita menemukan sarang mereka dan menyelamatkan Yihua, aku akan meninggalkan tanda di sepanjang jalan untuk berjaga jika kalian kehilangan jejak, tenang aja aku tidak selemah yang kalian pikirkan, lihat tadi saja aku bisa melukai tanganmu kan.” Kata Tan Wei meyakinkan, sambil melirik lengan Li Xian yang dibalut perban. “Uhuk uhuk Mana bisa begitu, ini sudah beda cerita.” sahut Li Xian. “Beda apanya.” “Kau lihat meskipun kau melukaiku dengan belati tajammu itu kami tak membalasmu, kau pikir komplotan itu akan berbaik hati sepertiku, jangan berharap.” “Lalu bagaimana? apa kalian sudah memiliki cara lain?” Tanya Tan Wei sembari memandang kedua pemuda itu. Li Xian dan Chyou menggeleng bersamaan. tak setuju dengan ide gadis itu, namun bagaimanapun setelah beberapa saat berpikir mereka belum menemukan cara yang lebih baik untuk bisa menemukan sarang komplotan itu. Ia bisa saja dengan mudah membongkar identitasnya dan meminta bantuan kepada petugas keamanan di kota, jika ia melakukannya sudah pasti tak ada yang berani untuk mengabaikannya, namun yang menjadi masalah adalah ia harus menyembunyikan identitasnya untuk mengumpulkan bukti-bukti jadi ia tak bisa serta merta menggunakan statusnya. “Hmmmm aku ada ide lain.” Kata Tan Wei beberapa saat kemudian, “Kalian tak setuju jika aku menyamar sendirian bukan? jadi…bagaimana kalau salah satu dari juga ikut bersamaku dan seorang lagi bertugas mengikuti kita dari belakang. Bagaimana?” kata Tan Wei dengan bersemangat, yang membuat dua pria di dekatnya menatapnya dengan penuh tanda tanya. “Bukankah mereka hanya menangkap para gadis, jadi bagaimana bisa kami…” Li Xian coba mencerna lagi perkataan gadis itu. “Menyamar menjadi gadis gelandangan?” Li Xian memastikan lagi apa yang didengarnya. “Tepat sekali gongzi.” Chyou memandang ke arah gadis itu dengan tak percaya begitu juga dengan Li Xian “Ba..bagaimana mungkin, tidakkah kau lihat kalau kami sama sekali tak mirip perempuan.” Tan Wei lalu menatap dua pemuda itu dari ujung kepala sampai ujung kaki, ”Tentu saja bukan Kau.” Telunjuknya menunjuk ke arah Chyou, “Chyou, wajahmu dan posturmu….hmm mau didandani seperti apapun tak akan berhasil. Tak bisa. Tak bisa.” Katanya sambil menyilangkan kedua lengannya. Gadis itu kemudian beralih ke arah Li Xian, “Huanran... hmmm kulitmu sangat halus jauh lebih halus daripada kulitku, dan wajahmu lumayan cantik, didandani sedikit saja aku yakin pria manapun akan tertipu dan bertekuk lutut padamu bwa ha ha ha.” Kali ini Li Xian nyaris tersedak, wajahnya memerah. Namun memang kenyataanya tak ada yang salah dengan analisa Tan Wei, sebagai seorang pangeran yang tumbuh besar di istana sejak kecil tak heran kalau Li Xian memiliki kulit yang bersih dan halus tak kalah dengan wanita, belum lagi wajahnya yang tampan namun juga cantik mencerminkan kewibawaan sekaligus keeleganan. “Jadi Huanran Gongzi, sekarang terserah pada keputusanmu?” Li Xian menimbang-nimbang ia ingin menolak rencana konyol itu, namun sepertinya memang tak ada cara lain yang lebih baik “hmmm baiklah aku setuju, Chyou kau akan mengikuti di belakang.” Katanya dengan berat hati setelah memikirkan beberapa saat ia menyetujui ide gadis itu. “Baik Gongzi!” jawab Chyou dengan bersemangat. “Baiklah sudah lengkap berarti rencana kita, Huanran Jiejie jangan khawatir aku akan menyulapmu menjadi gadis gelandangan yang mempesona.” Kata Tan Wei sambil tertawa puas. =====================
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN