Sukanya Chloe Sudarsono

799 Kata
    Pagi ini, Keanu mendapat satu pesan yang membuatnya tersenyum geli. Bukan karena isi pesan yang lucu. Tapi karena Keanu sedang membayangkan jika si pengirim mengatakan hal itu secara langsung.     Ini adalah kedua kalinya orang itu mengirim pesan pada Keanu. Keanu mulai yakin bahwa rumor yang mengatakan bahwa gadis itu juga menyimpan rasa padanya adalah benar.     K, kemarin kamu nggak masuk lagi,     Akhir-akhir ini kenapa semakin sering?     Hari ini kamu masuk nggak?     Sekarang Keanu sudah siap dengan segaram sekolahnya. Hari ini ia sedang mood sekolah. Apalagi setelah mendapat pesan dari Chloe itu. Seorang Chloe Anastasya Sudarsono yang agak aneh tapi manis.     Mobil yang akan mengantar Keanu sudah menunggu tepat di depan gerbang rumah. Sekadar info, ia memang minta diantar hari ini.     Sampai di sekolah, Keanu segera menuju kelas. Ia ingin menunjukkan pada Chloe bahwa hari ini ia masuk sekolah.     Keanu duduk di bangkunya seraya menelisik ke arah bangku Chloe. Gadis itu sedang asyik mengerjakan sesuatu, entah apa. Keanu tersenyum sendiri melihatnya.     Chloe mungkin terlihat tak memperhatikannya, tapi Keanu tahu  bahwa sebenarnya Chloe sudah mengetahui keberadaannya.     "Kacamata lo baru, ya?" Romeo mengampiri Keanu.     "Udah tahu nanyak,” jawab Keanu dengan gaya mengesalkannya yang khas. “Si Yosa mana?"     "Belum dateng.”     "Oh ….”     “Emangnya kacamata lo yang kemarin kenapa?”     “Ketinggalan pas gue main. Tapi gue nggak ada niat buat ambil. Soalnya minus gue nambah banyak.”     Romeo berdecak. “Udah gue bilang, kan. Kurang-kurangin durasi nge-game lo. Nambah beneran, kan, minusnya.”     “Meo, Cayang, Dedek yang gemes ini udah berusaha. Gue udah hampir nggak pernah main game di laptop. Paling cuman di game console atau HP.”     “Ya sama aja itu namanya.”     “Beda, dong. Radiasinya HP dan game console, kan, nggak segede laptop atau PC.”     “Emang susah ngomong sama kepala aspal.”     “Apaan kepala aspal?”     “Kepala batu, kan, udah mainstream. Gue pakek aspal sebagai subtitusinya. Biar beda. Kan sama-sama keras.”     “Garing … sring … kriuuukk!”     Chloe tiba-tiba berjalan melewati mereka. Romeo menangkap hawa-hawa panas yang dibawa Chloe. Mengingat gadis itu memang cukup dikenal karena keanehannya.     Romeo terkikik kemudian. Karena rumor yang belakangan santer terdengar. Bahwa seorang Chloe Anastasya Sudarsono, menyukai Keanu Isaac Kent.     “Kenapa lo ngakak?” tanya Keanu tanpa ekspresi. Ia berusaha menyembunyikan rasa tak suka karena tawa Romeo yang terkesan meledek pada Chloe.     "Gue bakal cerita. Tapi lo jangan ngakak, oke? Setidaknya hargain dikit perasaan tulus si Chloe ke lo.”     “Buruan cerita aja, nggak usah pakek basa-basi segala.”     “Ya elah … oke-oke … jadi waktu lo nggak masuk, si Chloe maksa gue buat ngasih nomor kontak lo gitu.”     “Oh … jadi lo yang ngasih kontak gue ke dia.” Terjawab udah pertanyaan Keanu.     “Sorry … sorry … habisnya dia maksa. Ya terpaksa gue kasih.” Romeo terlihat menyesal luar biasa. “Eh, tapi tunggu … jadi dia beneran berani hubungin lo? Dia nge-chat lo gitu?” Romeo terlihat benar-benar kaget kali ini.     Keanu mengangguk sambil tertawa geli.     "Gila emang si Chloe ya. Lo tahu, K? Waktu dia minta nomor lo, ada cerita yang agak-agak horor bin nggilani gitu.” Romeo bergidik mengatakannya.     "Horor gimana? Coba ceritain." Keanu penasaran, dan ia tak bisa menahan tertawa, ia sudah membayangkan banyak peristiwa yang aneh-aneh tapi menggemaskan.     “Waktu dia minta nomor lo, langsung gue tolak. Gue nggak mau kasih. Eh, dia maksa. Dia buntutin gue teru sepanjang hari. Dia nggak peduli diledekin orang banyak. Bahkan waktu gue kebelet boker, dia juga maksa tetep ikut ke toilet cowok. Gue beneran udah mentok, akhirnya ya terpaka gue kasih. Tolong jangan amuk gue!” Romeo terlihat mau sungkem pada Keanu.     Tak selaras dengan pikiran Romeo yang menganggap bahwa Keanu akan marah, anak itu justru tertawa keras seakan tak ada hari esok.     "L-lo … lo kenapa?" Romeo bingung dengan reaksi Keanu. Apa yang lucu hingga ia tertawa seperti itu?     Romeo terhenyak kala sebuah dugaan muncul di benaknya. Ia mundur satu langkah. "J-jangan bilang lo suka dia, K!" tembak Romeo tepat pada sasaran.     Meski dalam benak Romeo, kemungkinan itu adalah satu kemungkinan terburuk dari sekian banyak kemungkinan buruk yang lain.     "Emangnya kenapa kalo gue suka sama dia?" Keanu menimpali dengan sebuah pertanyaan.     "K, lo … lo nggak serius, kan?" Romeo tak bisa percaya dengan kenyataan yang sedang ia hadapi.     "Gue serius, kok. Gue emang suka sama dia dari lama.”     "UAPAAAA?” Suara keras dari seseorang yang baru saja masuk keras berhasil menyembur muka Keanu. Suara Yosa.     Romeo sudah jawdrop dan tidak bisa berkomentar apa-apa lagi, karena pernyataan dari Keanu terlalu mengejutkan.     "K, bahkan kalau lo mau, aktris sekelas Elle Fanning bisa lo ajakin ijab kabul. T-tapi … kenapa lo malah milih si Chloe?" Yosa masih berusaha membuat sahabatnya sadar.     Keanu tidak menjawab karena dia masih sibuk dengan acara membersihkan sisa-sisa semburan Yosa di kacamatanya. Juga di wajahnya.     "Gue nggak suka Elle Fanning. Gue sukanya Chloe Sudarsono,” jawab Keanu santai, sambil memakai kembali kacamatanya.     Setelah itu, Keanu pun pergi meninggalkan kedua sahabatnya yang masih terpaku dengan rahang terbuka super lebar.   ***    TBC
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN