Keanu menghempaskan tubuhnya ke ranjang. Kedua tangan terulur ke atas, menggenggam sebuah ponsel keluaran terbaru. Sebenarnya mau baru atau lama, tak ada bedanya. Karena Keanu jarang-jarang menggunakan benda itu. Buktinya? Sudah dua hari yang lalu sejak Keanu terakhir kali memeriksanya.
Terakhir sebelum remaja itu pergi ke rumah sakit. Ia tidak mau repot-repot mengabari keluarganya, atau setidaknya orang-orang di rumah, agar mereka tahu keberadaannya. Keanu bahkan tak sudi membawa benda itu ikut serta.
Meninggalkannya dalam keadaan mati di dalam kamar. Keanu memang kadang semalas itu untuk sekadar bersosialisasi.
Keanu menekan power untuk menyalakan ponsel. Puluhan pesan bermunculan. Keanu menunggu beberapa saat sampai semuanya masuk. Sembari menunggu, Keanu membuka aplikasi bank elektronik. Ia mendahulukan membayar hutang pada Mr. Andrew.
Selesai, barulah Keanu membuka semua pesan yang masuk. Pesan-pesan itu kebanyakan berasal dari teman-teman sekelas. Ada juga dari guru. Dari Mr. Andrew. Dari orangtua? Nothing. Tak ada satu pun.
Tapi Keanu sudah cukup bersyukur dengan berbagai pesan yang ia dapat. Berkat menghilangnya ia selama dua hari, orang-orang mencarinya. Itu tandanya mereka peduli, kan?
Satu pesan yang berhasil membuat Keanu mengulum senyum.
Senyuman malu-malu.
Muncul semburat merah di kedua pipinya.
Untung tidak ada Yosa dan Romeo di sini. Seandainya ada, pasti dua kunyuk itu akan menggoda Keanu habis-habisan. Semoga saja dua kunyuk itu tak pernah tahu tentang perasaan terpendam Keanu pada ….
Tuh, kan, Keanu tersenyum malu-malu lagi.
Keanu sebenarnya saat ini sedang terheran-heran. Kira-kira dari mana ia mendapat nomor Keanu?
Chloe.
Chloe Anastasya Sudarsono, gadis yang disukai secara diam-diam oleh Keanu.
K, kenapa dua hari nggak masuk?
Dicariin guru.
Absen kamu alpha semua.
Keanu sebenarnya ingin membalas pesan itu. Ia bahkan sudah beberapa kali mencoba mengetik. Tapi … tidak jadi mengirim. Keanu malu. Ia menduga-duga bagaimana tanggapan Chloe nanti. Duh … Keanu takut membuat Chloe illfeel.
Keanu berakhir mengabaikan pesan dari Chloe. Dan juga pesan dari yang lain. Keanu hanya merespons pesan dari dua orang. Eh, maksudnya pesan dari dua kunyuk yang berada dalam grup bernama tiga kunyuk.
Grup itu dibuat oleh ketua kunyuk yaitu Yosa. Keanu awalnya tidak terima dimasukkan dalam grup itu. Enak saja, yang kunyuk, kan, hanya Yosa dan Romeo. Ia bukan salah satu dari kunyuk. Harusnya grup itu bernama Keanu dan Dua Kunyuk. Keanu memaksa Yosa mengganti nama grup. Sayang, ia tidak mendapat respons berarti dari yang bersangkutan.
Sekarang gue di rumah.
Nanti sore gue keluar.
Kalo mau gabung, ketemu di tempat biasa.
Tak perlu menunggu lama. Dua kunyuk itu kini sedang berlomba-lomba mengetik balasan. Keanu hanya menyeringai.
Keanu memang kadang malas bersosialisasi. Tapi beda ceritanya jika bersama Yosa dan Keanu. Mengingat mereka sudah saling mengenal sejak lama. Sudah seperti saudara sendiri.
Yosa layaknya adalah kakak tertua yang paling sering ternistakan.
Romeo adalah anak tengah yang terlihat polos tapi sebenarnya hobi membuli.
Keanu? Posisinya adalah anak bungsu yang berkelakuan lebih mengesalkan dibanding setan.
Tak percaya?
Tuh, Keanu kembali mematikan ponselnya. Ia bahkan tak mau repot-repot untuk sekadar mengetahui jawaban Yosa dan Romeo tentang ajakannya untuk hang out bersama.
Keanu melempar ponselnya ke sembarang arah. Remaja itu sedang menjalankan rencana awalnya masuk kamar … tidur.
***
TBC