***
Kamar Gabriel dan Caroline...
"Eeughh!"
Caroline melenguh sambil menggeliat pelan. Ia semakin merapatkan selimut tebal itu di tubuh polosnya. Kemudian Caroline menukar posisi, membalikkan tubuh menghadap ke samping kanan. Masih dengan kedua mata terpejam, Caroline mengeluarkan sebelah tangan dari dalam selimut dan meraba kasur sampingnya.
Kosong. Caroline pun sontak membuka lebar kedua mata. Dia mendapati kamar dengan pencahayaan temaram. Hanya satu lampu tidur di atas nakasnya yang menyala.
"Gabriel." gumamnya pelan sambil menggosok pelan hidung mancungnya.
Caroline menegakkan tubuhnya dan bersandar pada sandaran ranjang. Sesekali dia meringis pelan saat merasakan pusing di kepalanya. Kemudian Caroline meraih sebuah remote di atas nakas dan menekan salah satu tombol di sana. Sek
