KESEPAKATAN BAG. 2

1026 Kata

"Janji —" "Janji apa?" tanya bunda, tak sabaran. "Ada deh. Rahasia bun. Kapan-kapan Aisha cerita." "Aiih sebel deh. Ya sudah, bunda tutup dulu. Mau lanjut masak karena bentar lagi Mirza pulang dari kampus." Aku mengangguk paham dan langsung menutup sambungan setelah mengucapkan salam. Ajaibnya rasa perih di lambungku telah hilang. Kini aku bisa sedikit lebih tenang saat rapat berlangsung. Oh astaga, sebenarnya aku sudah sangat lelah dengan rapat ataupun masalah yang ada di kantor ini. Apa sebaiknya, aku segera menikah saja? Tidak..tidak..tidak. Aku masih belum bisa memikirkan itu karena urusan perusahaan belum lah terselesaikan. Belum sampai tungkaiku melangkah kembali menuju ruang rapat, aku dikagetkan dengan dewan direksi yang menatapku sinis seolah menahan semua amarahnya kepada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN