“Untuk ke depannya, apa kalian ada rencana untuk menikah?” Aku tertegun saat mendengar pertanyaan itu meluncur dari mulut Ibu Rosma. Aku tahu cepat atau lambat pertanyaan itu akan muncul juga. Aku dan Tatjana memang sudah cukup dewasa dan ada di usia pantas untuk menikah. Tatjana menangkap sinyal kecemasanku. Ia mengangguk dan memintaku untuk segera menjawab pertanyaan ibunya. Baiklah, seorang Ibu memang selalu menginginkan yang terbaik untuk putrinya. “Bu, niatan untuk menikahi Nana memang ada. Tapi, sebelumnya aku mau minta maaf. Kemungkinan besar pernikahan belum bisa diadakan dalam waktu dekat ini. Saya tau Ibu pasti mau hubungan ini punya kepastian dan masa depan. Aku udah menyampaikan keinginanku tentang hubungan ini ke Nana. Menikah dengan Nana memang menjadi salah satu tujuanku,