"Mau kemana, Lia? Kamu kayak dikejar sama setan, buru-buru bangat?" Mita menahan pergelaran sahabatnya Lia. Dia terlihat aneh sejak beberapa hari, tidak lagi mau meluangkan waktunya bersama Mita. Meski hanya sekedar makan siang bersama. "Kamu pulang saja, Mit. Lagian bumil nggak baik di luar lama-lama, apalagi cuaca sekarang nggak menentu. Sebentar lagi juga keliatannya bakalan turun hujan," jelas Lia sambil melihat cuaca yang mendung. Tidak ada yang salah dengan ucapan Lia. Meski terasa menghindar sahabatnya itu selalu memberi alasan yang tepat. Membuat Mita mendesah kasar. "Iya sih, sebentar lagi mau hujan, tapi bukankah aku yang harusnya buru-buru. Kok jadi kamu?" Lia tak menjawab melainkan melotot dan sepertinya sedang takut. Mita yang penasaran dengan perubahan raut wajah sah