"Hoek-hoek!!" Mita menghela nafasnya dengan lemas setelah mengeluarkan isi perutnya. Dia merasa lega setelah rasa bergejolak yang menyiksanya pasca bangun tidur. "Ini semua salah kamu, Mas! Sudah dibilang jangan masih saja memaksa, gitu terus kamunya dan nggak pernah mau ngalah!" omel Mita melampiaskan amarahnya pada sang suami. Padahal Regan sendiri saat ini tengah membantu menopang tubuhnya yang tak berdaya setelah muntah. Bahkan pria itu juga belum usai menyeka serta membersihkan bibir Mita. "Apalagi kesalahan yang sudah aku lakukan?" tanya Regan keliatan pasrah. Namun hal itu langsung berdecak kesal. "Pura-pura nggak tahu, semalem kamu apain aku? Udah lupa?! Gara-gara hal itu, aku jadi masuk angin kan sekarang?!" Regan menyeringai sembari mengusap bahu Mita, tapi kemudian dia