Mobil yang dikendarai Rudi sudah berhenti di depan sebuah rumah. Rumah yang berdiri sebuah warung lotek yang sengaja ditutup hari ini karena sang pemilik dan juga dua orang yang membantu di sana, tengah menghadiri acara pembukaan resto baru milik Jonas. “Rudi, kamu yakin ini rumahnya?” sungut Ami dengan kening mengernyit. “Yakin, Bu. Alamatnya sama dan kata orang yang aku tanyai tadi, di depan rumahnya ada warung lotek, namanya warung lotek Niyan.” Ami memerhatikan spanduk yang tertempel di atas warung. Memang benar, nama warung itu adalah warung lotek Niyan dan alamat yang tertera di bagian spanduk sama persis dengan alamat yang ada di STNK. “Pi, apa mungkin Jonas tinggal di rumah ini? anak itu tidak terbiasa hidup susah. Bagaimana mungkin Jonas bisa hidup di rumah kecil dan jelek sep