Setelah kepergian ke dua orang tuanya dari ruangan itu, Jonas pun terhenyak di atas sofa. Pria itu menyugar kasar rambutnya seraya menyeka wajahnya dengan tangan kanannya. Jonas tidak tahu lagi harus berbuat apa, ia buntu. Ia memang mencintai Amanda, namun ia juga sangat amat menyayangi ke dua orang tuanya.
Jonas adalah anak yang begitu berbakti. Ia memiliki hutang budi dan hutang nyawa kepada ke dua orang tuanya. Jonas tidak akan pernah sanggup untuk menyakiti dan melukai hati ke dua orang tuanya. Orang tua yang sudah menyelamatkan hidupnya ketika ia harusnya sudah mati waktu bayi dan jadi santapan cacing-cacing tanah.
Ya Tuhan ... aku harus apa sekarang? Melawan mami dan papi? Tidak, aku tidak akan mungkin melakukan hal itu. Meninggalkan Amanda? aku pasti akan sangat berdosa karenanya.
