Amanda dan Yola pun masuk ke dalam kelas dan mengikuti pelajaran dengan salah satu dosen terkiler di kampus itu, dengan baik. Sejenak, Amanda mampu melupakan kegundahan hatinya karena cita-citanya lebih penting dari pada hanya sekedar kata cinta. “Ada yang masih belum mengerti?” tanya bu Epi setelah selesai menjelaskan pelajaran yang ia pegang. “Manda, aku sama sekali belum mengerti. Nanti kamu bisa’kan bantu aku untuk menjelaskan kembali pelajaran tadi?” Amanda mengangguk, “Okay ... aku akan jelaskan lagi nanti ke kamu.” “Makasih ya, Manda.” “Sama-sama.” Pelajaran perkerasan jalan raya itu pun akhirnya usai. Amanda dan Yola keluar dan mencari tempat nyaman untuk menyelesaikan tugas yang belum mereka kerjakan sama sekali. “Manda, aku ke foto copy dulu. Aku mau beli kertas double fo