Kota Denpasar, Bali. Yasmin masih saja menunggu jawaban dari Disa atas pertanyaannya. Gadis itu sangat penasaran dengan apa yang sudah dibisikkan sang senior laki-laki kepada teman yang baru ia kenal itu. “Disa, kenapa kamu diam saja?” tanya Yasmin. “Aku nggak ngerti sih harus menjawab seperti apa, karena aku pikir itu tidak penting. Tapi jujur saja, apa yang disampaikan kakak tadi itu sedikit bernada ancaman.” “Oiya? Tapi aku lihat kamu biasa saja. Tidak ada rasa takut sedikit pun.” “Takut? Buat apa aku harus takut? Aku datang jauh-jauh ke sini dari tanah Andalas untuk sekolah dan menuntut ilmu. Aku bukan penjahat yang harus takut pada semua anggota lama di kampus ini. Aku rasa, sekuat apa pun ancamannya, ia tidak akan sanggup menyakiti. Memangnya salahku apa?” Yasmin mengangguk kec