Jonas melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Jarak Bandara dari rumah Amanda tidaklah terlalu jauh. Hanya sekitar lima belas menit saja dengan kendaraan bermotor.
Amanda terus memerhatika jalanan yang akan ia tinggalkan. Direncanakan akan ia tinggalkan hanya sepuluh hari saja. Akan tetapi, apa yang akan terjadi ke depan tidak ada yang tahu. Gadis itu berharap, semua akan baik-baik saja dan berjalan sesuai rencana.
Jonas memberhentikan mobilnya tepat di tepi gerbang bandara, ketika mobil itu sudah sampai di Bandara Internasional Minangkabau.
“Kamu turun di sini dan tunggu saya sebentar. Saya ingin memarkirkan mobil.”
Amanda menatap Jonas sesaat, kemudia ia mengangguk.
Baru saja Amanda membuka pintu mobil, ia kembali mendengar suara pria yang berstatus suami itu.
“Sekalian, turunk
