"Gimana?" tanya Agam sambil menautkan kedua tangannya diatas meja. Raut wajah penuh amarah dan kebencian tidak bisa disembunyikan dari lawan bicara Agam sekarang. "Lo bukan lawan gue," ucap Agam lagi. Tangan terkepal, namun tidak bisa bergerak leluasa karena diborgol. Orang yang menjadi lawan bicara Agam sekarang adalah Kio. Kasus Kio sudah ditangani oleh pengadilan. Bahkan sidang putusan akan dilakukan beberapa hari kedepan. Semua bukti-bukti sudah didapat oleh pihak kepolisian. Kali ini Kio tidak akan menerima hukuman ringan. "Seharusnya lo mati!" Wajah Kio memerah. Bahkan matanya ikut memerah. "Kenapa gue harus mati?" Agam bertanya dengan santai. Kio tidak bisa menjawab. Jika kembali diingat, awal mula Kio mulai permasalahan ini saat Agam mendapati Kio mengambil uang donasi yang