Baru beberapa menit memejamkan mata, Agam terpaksa harus kembali sadar karena teriakan sang istri yang muncul secara tiba-tiba. Mata Zia terpejam, namun ia berteriak penuh ketakutan. Bahkan tangan Zia bergerak seakan berusaha melindungi diri sendiri. Hati Agam merasa sakit saat melihat itu. Dalam tidurpun, sang istri masih ketakutan seperti sekarang. Agam menahan tangan Zia akan tidak menyakiti tubuhnya sendiri. Jangan sampai kulit Zia kembali tergores atau bahkan lebih buruk dari itu. "Shut....jangan takut." Agam berusaha menenangkan sang istri. Zia memberontak seakan mendapat ancaman sehingga beberapa kali wajah Agam terkena tangan sang istri. Agam tidak bisa menahan tangan Zia dengan kuat, ia takut menyakiti atau sampai melukai sang istri. Sebenarnya Agam tidak kuat harus melihat Zia