Perasaan Inara tak enak, di saat Inara melihat ada mobil asing yang terparkir di depan rumahnya, ingin bertanya Pak Seno yang berjaga di pos satpam, Inara merasa tanggung, harus jalan sekian meter untuk mendekati Pak Seno, membuat Inara dengan langkah tak sabar, dan entah kenapa dengan jantung yang berdebar dengan cepat, berjalan cepat memasuki rumahnya. Pasalnya, mobil yang terparkir tepat di samping mobilnya, oleh Sekar yang langsung ijin ingin pulang ke rumahnya, menguarkan aroma yang sangat familiar di indera pencium Inara. Aroma yang dulunya, sangat Inara juga suka dan juga aroma yang di sukai oleh laki-laki b***t itu, Elang. Yaitu aroma kopi, dan piker Inara, tidak mungkin itu adalah Elang. Pasti, tamunya yang lain, atau mobil asing yang terparkir itu adalah tamu anak-anaknya yan