Nyatanya atau pada akhirnya, Ale tak sekuat itu, untuk melupakan begitu saja, informasi dan fakta yang ia ketahui dari mulut mamanya 15 menit yang lalu. Dari mulut mamanya, yang Ale tinggalkan dalam keadaan nangis dalam pelukan nenek Lina, masih ada di rumah nenek Lina. Sedangkan Ale saat ini, dengan wajahnya yang sembab, dan kedua mata yang sangat memerah, sedang duduk di dalam selokan besar kering yang ada di pinggir jalan. Tak ingin orang-orang melihatnya yang menangis, membuat Ale tak piker panjang, langsung meloncat masuk ke dalam selokan yang kedalamannya sekitar 1 meter, dan duduk bersandar dengan menyedihkan di sana. Dengan tatapan yang menatap nanar ke depan. Tak habis piker, takdir hidup dan adiknya selucu dan semengenaskan ini, dan yang lebih mengenaskan lagi adalah takdir hi