Inara menatap jijik dan marah pada ponsel yang masih ada dalam genggamannya, ponsel sialan yang membuat emosi ia tidak terkontorl dan lepas tadi, sehingga…. Inara dengan sadar menampar anaknya Ale yang terlihat sangat hancur setelah ia tampar tadi. Dan Inara yang duduk dengan menyedihkan di atas lantai kamarnya, bangun dengan perlahan, dan di saat Inara sudah berdiri tegak, Inara mengayunkan tangannya, lalu dua detik kemudian. Brak… ponsel pintar dan mahal miliknya sudah hancur dan pecah berkeping di atas lantai. Tepat di depan kedua kakinya. “Aku ibu j*****m, dan seorang perempuan yang sangat naif dan bodoh…”Teriak Inara tertahan, sambil menjambak rambutnya kuat. Dan ya, Inara merasa dirinya adalah seorang ibu yang j*****m, melampiaskan emosi dan sakit hatinya pada anaknya Ale yang ti